Selasa, 19 Juni 2012

Manifestasi OM

Manifestasi Oý

Persatuan antara prakåti dan Puruûottama, yang disebut dengan úakti dan Úiva, menghasilkan kecerdasan kosmis yang disebut dengan mahat. Dari mahat tattva, kata Tuhan (OÝ, Gaóeúa, putra Tuhan) muncul. Manifestasi OÝ terus berlanjut dari tingkat yang halus hingga tingkat yang kasar, masing-masing memiliki sifat atau attribut tersendiri. Manifestasi pertama dari OÝ adalah KHUÝ (àkàúa, ruang ethereal). Ruang ethereal adalah penyokong seluruh dunia. Langit yang ada, ruang dimana semua galaksi dan jagat-raya yang tidak memiliki batas disebut dengan àkàúa. Tubuh kita adalah miniatur atau replika jagat-raya ini àkàúa cakra, tenggorokan dibangun atas prinsip KHUÝ. Sifat yang terdapat pada ruang adalah úabda (suara). Apakah suara yang terdengar dalam àkàúa? Suara itu adalah OÝ OÝ OÝ.


Selain prinsip ruang ada juga prinsip yang lain yaitu udara. Sifatnya sama dengan suara. Anda bisa merasakan dan mendengar suara udara (angin). Selain dua unsur diatas, yang ketiga adalah unsur api. Api memiliki tiga aspek—suara, rasa (sentuhan) dan wujud. Selain merasakan api, dan juga bisa melihat api.

Dari api muncullah air. Ketika terjadi penguapan, seperti pembakaran bahan-bakar atau dalam pencernaan, air dilepaskan. Air memiliki empat sifat: suara, sentuhan rasa, wujud and rasa (ketika diminum).

Dari keempat unsur ini muncullah yang kelima, bumi, dengan sifatnya—bau. Air hujan tidak memiliki bau sampai menyentuh bumi. Jika air ini memasuki bunga-bungaan, maka air ini menjadi harum. Jika jatuh pada kotoran ternak, maka air ini akan berbau busuk.

Itulah mahàpañcabhùta, lima unsur kosmis—ether, udara, api, air dan tanah—tanmàtra-nya (sifat-sifatnya). Kesemuanya itu adalah perut, manifestasi OÝ, Gaóeúa. Unsur ini dan juga sifat-sifatnya ada disini diatas leher anda, di seluruh tubuh dan juga pada indra.

Apakah perwujudan àkàúa pada kepala anda? Adalah telinga yang terbangun atas ruang. Suara adalah hasilnya. Anda tidak bisa menutup telinga anda dan berharap menggunakan lubang lain dalam tubuh anda untuk mendengarkan musik. Sentuhan, prinsip udara ada pada seluruh tubuh anda asalkan anda memiliki kesehatan yang baik. Walaupun api ada pada seluruh tubuh anda, tetapi hanya mata anda yang mampu melihat berbagai wujud benda. Oleh karena itu, unsur api ada pada mata. Air dengan sifat-sifatnya (tanmàtra) rasa terdapat pada lidah anda. Unsur bumi (tanah) dan juga sifat-sifatnya bisa kita rasakan pada hidung anda. Sayang sekali, kita tidak bisa membuat bukti tertulis akan semua fakta ini. Selama lebih dari jutaan tahun, manusia mencoba untuk memberikan tugas hidung pada telinga, tetapi apapun itu semuanya tidak ada gunanya. Karena masing-masing indra telah berfungsi sedemikian. Selain Tuhan (Puruûottama) dan energi-Nya (úakti atau prakåti)—terdapat manifestasi yang ketiga, percikan kemuliaan yang disebut dengan jiwa individu, jìvàtma atau puruûa. Puruûa artinya ‘ia yang bertempat tinggal di kota (baca tubuh)’. Pura, dalam hal ini berarti kota.

Ia yang tinggal di dalam tubuh, cahaya yang ada dalamnya disebut dengan puruûa. Walaupun segalanya memiliki jiwa, prakåti, energi kreatif, mempersiapkan tubuh ini untuk jiwa individual ini seperti kehendak yang diatas — entah itu dalam tubuh seekor katak atau monyet atau semua jenis binatang lain seperti burung, ikan atau bahkan tumbuh-tumbuhan.

Dalam tubuh manusia, puruûa ada dalam tubuh yang memiliki sembilan gerbang atau pintu (pembukaan dalam tubuh). Tujuan kehidupan adalah untuk membuka sembilan gerbang yang ada pada kepala, the Brahmarandhra, yang juga disebut sebagai sùrya maóðala. Brahmarandhra, tempat Brahman, adalah tempat dimana jiwa individual memasuki tubuh. (Yaitu bagian yang lembek pada kepala bayi yang diyakini tempat keluar masuknya jìwa). Itulah tempatnya, usaha yang tidak pernah berhenti dilakukan para yogi untuk membuat jiwa yang meninggalkan tubuh melalui tempat ini. Karena apabila melewati tempat ini, akan bisa diketahui kehidupan apa yang telah dijalani dan loka mana yang akan dicapai. Oleh karena itu, dengan perawatan cahaya mata ketiga laser, para yogi mencoba untuk dapat menembus titik itu agar membuat brahmarandhra sebagai tempat jiwa meninggalkan tubuh.

Puruûa, jiwa, adalah dalam bentuk atomik dengan kata lain tidak terlihat, tetapi manifestasinya bisa kita lihat. Seperti saat anda melihat asap, maka akan ada api. Seperti itulah melalui mata anda anda melihat, melalui telinga anda anda mendengar, melalui mulut anda anda berbicara dan merasakan. Semua ini menunjukkan bahwa cahaya itu ada dalam dirimu dan bahwa tubuh itu hidup. Tetapi cahaya itu meninggalkan tubuh setelah karmanya (hasil dari hukum sebab dan akibat) dengan tubuh telah selesai. Kemudian tubuh yang baru akan diberikan pada kita sebagai hasil dari karma yang baik atau karma yang buruk. Keterikatan dengan tubuh ini akan terus terjadi hingga jiwa tidak membutuhkannya lagi.

Sampai saat itu tiba, anda akan membedakan mana yang baik dan yang buruk. Mendengarkan musik anda merasa tenteram, mendengarkan sesuatu yang ribut maka anda akan berkata bahwa anda tidak ingin berada di tempat yang bising itu. Sesuatu yang sangat nyaman untuk dilihat membuat anda ingin melihatnya terus menerus. Jika sesuatu itu kotor anda tidak suka melihatnya. Terkadang, jikalaupun sesuatu itu indah, jika anda tidak suka maka anda tidak ingin melihatnya. Semua lubang pada tubuh kita, terutama lima pañca indera dipengaruhi oleh aspek negatif – positif. Tentu saja, selama ada suka dan tidak suka, tetapi ketika ego merasuk and berada diantaranya dan menganggap semuanya sebagai Kebenaran.

Ular yang melingkar dan tidur dalam sebuah keranjang, ketika mendengar tepukan tangan anda, akan mengangkat kepalanya dengan penuh rasa marah.
Bagaimana cara pawangnya membuat ular ini tenang?

Dengan memainkan musik dengan nàda tertentu, ular ini melupakan rasa marahnya dan mulai menari dengan ekornya. Ini adalah sebuah alegori diperuntukkan untuk úakti yang melingkar seperti seekor ular — dengan bisa nafsunya, amarahnya, ketamakannya dan kedengkiannya — berada pada ujung tulang belakangnya. Ketika anda terbangun, Guru seperti pawang ular. Tubuh kita seperti sebuah keranjang dengan beberapa ekor ular. Semua ular memiliki energi yang melingkar. Ular dalam Injil disebut sebagai binatang yang jahat, karena merupakan manifestasi energi dalam bentuk kemarahan dan juga arogansi. Tetapi energi yang sama ketika diubah akan menjadi baik. Ketika ular dihilangkan bisanya, anda bisa bermain dengannya. Ketika anda menghilangkan taringnya, maka ular tidak memiliki kekuatan yang membahayakan.

Seperti itulah, pikiran kita, jika dibebaskan dari semua hal yang negatif, tempat yang sangat baik. Ular yang melingkar ini dibangkitkan melalui OÝ HUM. Setelah itu, semua mantra yang digunakan untuk membuat anda menjadi sàttvika. Apabila anda tidak pernah menemui seorang Guru, atau tidak pernah diinisiasi atau tidak pernah berhubungan dengan dunia luar, maka úakti tidak pernah bangkit. Úakti itu ada disana dengan makanan dan seks. Tidak ada yang lebih dari itu.

Anda akan menemukan kekuatan untuk mencapai lapisan dari kesadaran kita, ketika anda memanggil seorang pawang ular. Apabila tidak, maka kemarahan akan bermanifestasi seperti dunia tàmasik di luar sana, dimana terus terjadi perang dan perjuangan tanpa menyadari jiwa. Tetapi dengan menghilangkan energi tàmasik dan ràjasik (yang berarti kemurahan hati, aktivitas yang egois), úakti anda akan dibangkitkan menjadi kekuatan yang tenang yang disebut dengan sattva guóa. Adalah ketika pikiran anda berada dalam sattva guóa anda akan menyadari nilai hidup yang lebih tinggi. Kemudian anda akan merasa tenang.

Ketika kita khawatir apakah yang menyebabkan kekhawatiran ini? Apakah yang telah aku bawa dari hidupku dulu selain perbuatan baik dan buruk? Apa yang akan aku bawa ketika aku pergi? ‘Tentu saja bukan tubuh dengan yang mana aku telah menghabiskan banyak sekali uang.’ Bahkan tubuh ini akan ditinggalkan. Kita harus memikirkan hal ini. Uang bukanlah segalanya. Kekayaan yang terbesar adalah kebijaksanaan.

Jika anda khawatir, maka khawatirkanlah Kebenaran. Ketika anda mengkhawatirkan Kebenaran maka itulah meditasi. Anda memiliki harga yang sangat berharga dalam diri anda, dengan menggapai yang mana anda akan menjadi abadi dalam tubuh anda yang masih hidup, keadaan ini disebut dengan jìvanmukti. Kita harus berpikir lagi, berapa lama lagi kita akan hidup dalam tubuh ini? Jika aku pergi ke rumah lain (dalam kelahiran yang lain), apakah penting bagiku untuk menghindari kelahiran itu dan mencapai kebahagiaan abadi dan kedamaian? 

Bagaimana cara aku melakukannya? Dengan sadar diri, mencari dan menemukan jawabannya. Siapakah aku? Pertanyaan yang akan mendapat jawaban melalui jñàna-yoga. 

Ràmaóamahàrûi, seorang guru dari India pada tahun 1950an, biasa mengajarkan teknik yang lebih sederhana. Menyanyikan OÝ, kemudian membiarkan pikiran anda mencari sumber suara itu. Ketika pikiran mencapai suara itu, pikiran menjadi terpesona dan menyatu dengan suara. Ini disebut dengan samàdhi. Kita semua berbicara, kita semua menyanyikan OÝ. 

Oleh karena itu, bermeditasilah, dan selidikilah darimana suara itu berasal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar