Selasa, 19 Juni 2012

Loka

Loka

Jika anda mengirimkan pikiran anda pada sumber suara yang disebut dengan para (kata yang tidak dapat diekspresikan) pada dasar tulang belakang dan masukilah suûumóa (saluran mengalirnya úakti pada astral atau badan halus), kemudian suara menjadi terlihat (paúyanti) pada beberapa titik dalam tubuh sepanjang tulang belakang (cakra). 

Masing-masing cakra memiliki kesadaran yang berbeda, yang melambangkan loka yang berbeda. Pepatah yang mengatakan ‘bagaimana di atas, demikian juga di bawah’ sangatlah tepat adanya. Yang adalah makrokosmos, yaitu jagat raya, ada dalam mikrokosmos – tubuh manusia yang mengandung intisari evolusi.

Weda mengajarkan ada banyak sekali loka di atas dan juga di bawah planet bumi. Jagat raya ini dibagi menjadi sekitar empat belas loka.
Gàyatrì mantra menyebutkan tujuh lapisan loka.
  1. OÝ Bhù adalah planet bumi.
  2. OÝ Bhuvaá adalah atmosfir.
  3. OÝ Svaá adalah surga pertama atau kerajaan surgawi.
  4. OÝ Maha adalah daerah kosmis kecerdasan manusia, mahàtattva.
  5. OÝ Janaá adalah daerah progenitor seperti Dakûa dan yang lainnya yang mempersiapkan tubuh spiritual untuk jiwa.
  6. OÝ Tapaá adalah maóðala (lingkaran) tujuh åûi yang agung, putra-putra yang terlahir dari kekuatan pikiran Pencipta, makhluk-makhluk suci yang membimbing dan menjaga mata ketiga kita ketika seorang Guru memberikan inisiasi.
  7. OÝ Satyam adalah loka Kebenaran.
(Lihat juga Divyasvarga).
Loka-loka ini berhubungan dengan cakra dalam tubuh kita bergantung pada cakra mahkota. Cakra-cakra yang melampaui cakra mahkota adalah Kaivalya dan loka Vaikuóþha.

Sama halnya, di bawah selangkangan menuju ke bawah hingga telapak kaki, tujuh cakra yang lebih rendah ada. 
Di bawah Ibu Bhùmi / Påthiwì terdapat tujuh tala. Tala berarti daerah yang lebih rendah. Tidak terdapat matahari atau bulan, tetapi ada para nàga, para dewa ular (simbolis). Manikya, permata bersinar yang dimiliki oleh seekor ular betina, adalah cahaya yang menerangi daerah ini. Nàma-nàma loka itu adalah: Atala, Vitala, Sutala, Rasàtala, Talàtala, Mahàtala dan Pàtàla. (Yang kesemua loka ini ada di Bila-svarga atau Vila-svarga. Lihat juga Bilasvarga/Vilasvarga). Mereka tidak hanya berteman dengan kegelapan tetapi juga dengan berbagai anggur beraneka ragam. Semua rakûasa dan àsura (berbagai jenis rakûasa) tinggal di tempat ini.

Jika kita pikirkan lagi, planet bumi bukanlah segalanya. Hanya sebuah titik, yang menurut ilmu modern mengambang di daerah angkasa yang sangat luas. Dibandingkan dengan kosmos, semua perang, senjata dan pesawat-pesawat sangatlah tidak berarti, ibaratnya hanya sebuah layang-layang kecil yang dimainkan oleh anak-anak. Secara material, kita bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengan jagat-raya ini.

Secara spiritual, kita adalah segalanya, karena Kebenaran penuh dalam segala hal dan setiap orang, selalu. Untuk menyadari Kebenaran, kita mendapatkan tubuh yang berbeda dalam kehidupan yang berbeda, seperti sebuah baju kadang berwarna putih, coklat kadang juga hitam. Tetapi antara kelahiran dan kematian, anda harus tahu bahwa kita ada diantara loka ini. Entah itu ada di dunia astral atau surgawi, anda berada disitu berdasarkan perbuatan baik dan perbuatan buruk kita.

Loka yang lebih tinggi ada di dalam perasaan anda; loka ini ada dalam hati anda. Loka ini ada dalam emosi yang terhalus dalam diri anda yang bernama kasih. Jangan mengacuhkan bagian ini, karena suatu hari kita bangun kita bisa meninggalkan dunia ini karena serangan jantung atau karena yang lainnya. 
Lalu apa yang terjadi? 
Apakah kita sudah mempersiapkan cakra kita ketika kita hidup di dunia ini. 
Apakah perut kita adalah segalanya? 
Atau apakah ada sesuatu di atas perut yang disebut dengan jantung? 
Renungkanlah lihatlah dalam keluarga anda, di lingkungan anda, anda akan melihat penyakit, kematian, perubahan. Ini adalah hukum yang tidak bisa diganggu gugat yang akan terjadi pada tubuh saya dan tubuh anda. Ini telah pernah terjadi. Kematian pada tubuh atau yang lainnya adalah bom kenyataan. Saya tidak bisa menyebut ini sebagai Kebenaran, tetapi ini adalah kenyataan, karena saya pikir kenyataan itu adalah màyà (illusi). Ini adalah hal yang harus dipikirkan. Bagi mata ketiga, kenyataan adalah ilusi dan sejarah seluruh kosmos.

Di dalam jagat raya tanpa akhir ini, percikan cahayanya yang berbeda-beda memiliki loka tersendiri. Manifestasi Tuhan—mereka yang telah memberikan inspirasi baru pada kemanusiaan pada jaman yang berbeda-beda—mereka dikirim ke bumi oleh Tuhan yang sama, dan masing-masing diberikan kerajaan yang berbeda-beda. Sehingga akan ada loka untuk Kristus, Brahma loka dan juga Úiva loka, juga ada Indra loka dan yang lainnya. Dan setelah kematian, masing-masing jiwa, berdasarkan karma baik atau buruk, akan ada di tempat yang berbeda-beda. Kemudian, karena keterikatan yang mendalam mereka kembali ke bumi dan kemudian dilahirkan kembali melalui reinkarnasi.

Kita membawa kebiasaan baik maupun kebiasaan buruk kita ke dalam kehidupan kita berikutnya. Contohnya adalah cerita yang akan dikisahkan ini. Seekor anjing yang hidup di dekat Uttarkashi tidak akan makan pada hari Ekàdaúi (hari puasa untuk menghormati Dewa Pàóðuraòga Viûóu). Pada hari itu anjing bahkan tidak akan menyentuh air. Anjing itu berpuasa. Bahkan para pemilik anjing akan ingat bahwa hari itu adalah hari puasa tanpa melihat kalender karena ketika mereka memberi makan anjing, anjing mereka tidak mau makan. Ketika anjing itu dipaksa makan maka ia akan lari. Dan bagi anjing yang penurut mereka akan membawa makanan itu namun mereka akan bersembunyi di semak-semak, mereka akan memakan makanan itu keesokan harinya.

Jadi pemilik anjing ini memperhatikan hal ini dan berpikir mungkin anjing ini dahulu adalah seorang manusia atau pemuja Vaiûóava (pemuja Viûóu) yang mungkin telah melakukan doûa yang amat besar. Kemudian, sesuai dengan hukum metafisik, yang berarti proses regresi yang berkebalikan, ia terlahir dalam wujud anjing, dalam tubuh seekor anjing. Tetapi ia tidak pernah lupa akan kebiasaannya dalam kehidupan terdahulu untuk berpuasa pada hari Ekàdaúi. Dan ketika ia terlepas dari tubuh anjing itu, ia kembali menjadi manusia, pemuja Viûóu, sehingga iapun melanjutkan sàdhanànya.

Di seluruh dunia anda akan mendengar cerita yang sama. Perhatikanlah anjing anda, perhatikanlah kucing anda, atau perhatikanlah anak-anak anda ketika mereka berumur dua, tiga atau empat tahun. 
Putri seorang pengikut Jainisme Amerika tiba-tiba berkata:
“Aku membencimu!
Aku membencimu karena kau menyakiti ketiga anakku!”
Apa sebenarnya maksudnya?
Seorang laki-laki telah menikah dengan dua orang bersaudara.
Ketika istri yang lebih tua menderita kanker tenggorokan, ia menitipkan anaknya kepada adiknya yang juga menikah dengan suaminya.
Ketiga anak-anak ini diperlakukan dengan amat buruk oleh ibu tiri mereka yang juga adalah bibi mereka.
Kemudian dari pernikahan keduanya, suami ini dan istri mudanya, yang adalah adik dari istri tuanya yang telah meninggal, hamil.
Siapakah bayi itu?
Istri tua yang telah meninggal itulah yang kini bereinkarnasi menjadi bayi itu dan berkata
“Aku membencimu, karena kau memperlakukan anak-anakku dengan sangat buruk!”
Ini bukanlah hanya sekedar cerita. Karena kita berasal dari loka yang berbeda, kita merasa bahwa kita semua adalah malaikat, kita semua adalah dewata dan kita ingin dikembalikan ke surga lagi. Perasaan itu masih tersisa. Pada saat tertentu, ketika pikiran kita tenang dan murni, kita merasa terhubung dengan loka ini. 

Yesus berkata, 
“Rumah Bapaku memiliki banyak kamar” 
Rumah itu adalah Kerajaan Surga, Vaikuóþha. 
Rumah yang banyak itu adalah loka. 

Buddha Berkata, 
“Aku akan membawamu ke lokaku yang bernama Brahmavihara,” sebuah tempat yang berisikan cahaya Kebenaran. 
Tempat itu adalah Vaikuóþha Sriman Nàràyaóa, Satyanàràyaóa, Pàóðuraòga. 

Sehingga akan ada loka Kristus, dan juga loka untuk masing-masing nabi, dan manifestasi Tuhan yang lebih tinggi.

Masing-masing telah menjanjikan, 
“Aku akan mempersiapkan sebuah tempat bagimu di kakiku” 

Mereka semua adalah percikan dari Kemuliaan yang sama. Dan inilah Kebenaran.

Gaóeúa loka, sumber dari OÝ, berada pada mùlàdhàra cakra anda, yang terletak pada bagian dasar tulang belakang. (Untuk masing-masing cakra, terdapat nama yang berbeda-beda dari dewa, tetapi itu semua adalah Kebenaran yang sama, energi yang sama yang disebut dengan nama yang berbeda) Kemudian anda akan melihat suara itu pada pusar anda. Anda akan mendengar suara itu pada jantung anda dan suara itu menjadi ucapan kebijaksanaan atau lagu dan terlebih lagi anda akan menyadari sumber suara itu. Dan ketika anda menyuarakannya, maka suara itu akan memberikan kesadaran bagi pendengarnya.

Pusatkanlah perhatian pada nàda (suara) OÝ dalam diri anda, anda akan menyadari bahwa setiap 21,600 kali anda bernafas, dalam setiap tarikan dan hembusan nafas adalah SO HAÝ atau HAÝ SO, yang adalah ungkapan lain dari OÝ, atau AKU ADALAH AKU. 

Jika anda menyelam ke dalam sumber AKU maka dalam beberapa saat, dalam kata yang tak terucap, dalam emosi yang tidak dapat dipahami dan tanpa bias tergambarkan kedamaian akan menguasai diri anda dan anda menyatu dengan semua itu. 

Disanalah anda tidak mampu mengeluarkan kata-kata dan pikiran anda terasa amat tenang dan diam. Pikiran itu berada dalam warna sejatinya. Ketika pikiran murni, inilah wujud kosmis dari Tuhan. Sebuah wujud kosmis, wujud kosmis yang diperlihatkan Kåûóa pada Arjuna pada bab ke 11 dari Bhagavad Gìtà. Inilah transfigurasi yang diperlihatkan Yesus pada Peter, John dan orang suci lainnya.

Anda telah mengalami transformasi dan segalanya telah mengalami transfigurasi. Dalam semua orang, anda akan mampu melihat OÝ, cahaya itu dan suara itu. Anda mampu hidup di dunia ini tanpa terikat dengan keduniawian.

Kedamaian datang ke dalam diri anda dan kekhawatiran sirna. Air yang terdapat dalam pikiran anda menjadi sangat jernih dan dalam air yang jernih dan tanpa riak itu, Kebenaran tercermin. And menjadi begitu bahagia dan damai. Anda merasakannya dan kedamaian serta kebahagiaan ada disana. Bukan hanya sesaat. Ia ada disana selamanya. 

Anda merasakan hal ini dan ingin lebih dalam lagi kedalam realisme yang ada untuk mengetahui kehendak Tuhan dan rahasia kerajaan lain hingga anda mencapai kerajaan surga yang tertinggi. Semuanya ada di dalam diri anda. Kerajaan surga, atau Parabrahma, Paramàtma, yang ada di dalam diri, seperti yang diajarkan oleh Kristus. Ini semua berada dalam diri semua orang.

Energi yang sama yang membuat anda sakit melalui kekhawatiran yang ditimbulkan dan juga energi yang sama, ketika anda mengkhawatirkan Kebenaran, menjadi konsentrasi itu sendiri. Konsentrasi akan mengarah pada meditasi dan meditasi akan mengarah pada saguóa samàdhi (kesadaran transcendental dimana pemuja bertemu dengan Tuhan). Saguóa samàdhi mengarah pada nirvikalpa samàdhi, dimana yang tahu, yang diketahui dan pengetahuan itu sendiri — pencinta, yang dicintai dan cinta itu sendiri — menjadi satu dan sama.

Ketika anda kembali dari itu semua anda akan membawa kedamaian di bumi. Ketika anda kembali dari Kesatuan yang tidak mengenal dualisme, maka anda tidak bisa membedakan antara Kristen, Muslim atau Hindu atau bahkan binatang, burung, atau tumbuhan, karena semua dipenuhi dengan Kåûóa, yang Kristus, Pàóðuraòga, Buddha – atau nama lain yang anda pahami. Dalam seekor semut, dalam seekor gajah, dalam seekor sapi, dalam seekor anjing, anda akan melihat dan segalanya dipenuhi dengan ketuhanan, dengan kesadaran murni yang disebut dengan chinmàyà. Seluruh dunia dipenuhi dengan jaganmàyà. Segalanya menjadi Ràmamàyà atau OÝ yang adalah kata Tuhan.

Tariklah nafas dengan OÝ. Secara mental katakan OÝ, tariklah pikiran yang tertinggi. Penuhilah hati anda dengan kesadaran yang penuh warna ungu, biru atau kuning. Ketika anda menyanyikan OÝ, biarkanlah seluruh nafas anda berpendar melalui praóava itu. Pada saat perhentian antara penarikan nafas dan penghembusan nafas, bermeditasilah pada OÝ. Tarik nafas lagi, Gaóeúa, OÝ, dalam hati. Ketika menahan nafas, sembuhkan seluruh tubuh, fisik, astral dan kausal. Rasakan bahwa anda adalah jagat-raya dan bahwa Kata Tuhan muncul dalam diri anda sebagai cahaya.

Nyanyikan OÝ. Tariklah OÝ dan tahan dalam kumbhaka (tahan nafas). Saat anda menahan nafas (pràóa), getarkan keseluruh tubuh úakti yang mulia melalui Kata Tuhan. Tariklah nafas lagi, sembuhkan paru-paru, dada, tenggorokan dan semuanya saat kata itu keluar dari bibir anda. Rasakan kesucian dan penyembuhan yang terjadi. Lakukan latihan pràóa ini secara terus-menerus dan semakin anda berlatih meditasi yang sederhana namun ampuh ini, anda akan dibawa menuju pengalaman tentang suara yang berasal dari dalam diri kita, musik yang ada dalam diri kita.

Terkadang bisa dalam wujud suara genderang Dewa Úiva, atau suara seruling Kåûóa yang amat merdu atau nyanyian bidadari atau auman Singa atau bahkan suara lonceng yang terdengar sayup. Atau terkadang anda akan merasakan gerakan seperti kunang-kunang dalam diri anda, di seluruh tubuh anda. Atau matahari, bulan dan api yang muncul bergantian. Atau mungkin tubuh astral anda akan menuju pada loka yang berbeda atau anda akan bisa meraih bhàva loka (loka perasaan), dimana para leluhur kita, para dewata, bidadari atau bahkan Tuhan terhubungi dengan kekuatan hati anda.

Kekuatan hati itu, pengabdian itu adalah hasil dari semua yoga ini. Berlatihlah hingga anda menyadari bahwa cinta kasih itu adalah Tuhan. Tidak ada yang tidak mungkin bagi cinta kasih itu, di depan yang mana seluruh jagat-raya ini tunduk, membawa kesejukan dan kedamaian pada semua orang. Oleh karena itu, berlatihlah dengan nàda ini setiap hari atau paling sedikit sepuluh atau lima belas menit lamanya. 

Ketika pekerjaanmu telah selesai, apakah itu pada pagi hari atau malam atau sebelum tidur — dengan komitmen pada Tuhan untuk merasakan Kebenaran sejati — tariklah nafas dengan Kata OÝ, tahan nafas dengan Kata OÝ, kemudian hembuskanlah. Ketika anda berlatih seperti ini, dalam beberapa hari anda akan mampu mendengarkan suara kosmis, nyanyian kosmis dan musik para bidadari.

Sebagai hasilnya anda akan menjadi orang yang tenang dan damai. Semua kegelisahan akan berhenti dan anda tahu bahwa apa yang ditakdirkan Tuhan akan terjadi. Dan anda akan melepaskan keegoisan anda menjadi keinginan yang murni, kehendak Tuhan. Semua yang anda lakukan akan merefleksikan ketuhanan dan anda akan menjadi seorang yogi. 

Kemudian andalah Cahaya itu sendiri. Kemanapun anda pergi, orang-orang akan mampu melihat Cahaya yang ada dalam diri anda, bermandikan cahaya itu, kemilau ditimpa cahaya matahari dan anda akan merasakan damai. Inilah penyembuhan yang tertinggi dari semuanya, yang memberikan aúirvada, dan juga berkah.

Dengan berlatih mantra yang agung ini, anda akan memiliki kekuatan tertentu yang bernama siddhi. Kekuatan itu datang dalam diri anda. (arti lain dari siddhi adalah kesempurnaan atau pencapaian. Sangatlah penting mengetahui tentang apa itu siddhi karena terkadang anda akan dipenuhi dengan energi spiritual sehingga anda tidak tahu dengan apa yang harus dilakukan. 

Seperti seorang manusia yang memiliki sesuatu namun tidak tahu bagaimana cara memakai sebuah senjata, yang akan kemudian menjadi sangat berbahaya bagi dirinya sendiri dan juga orang-orang yang ada disekelilingnya. Hal ini benar adanya seperti kehidupan para guru pada jaman dahulu dan juga jaman sekarang.

Tidak hanya dalam kehidupan spiritual tetapi juga dalam bidang politik, keagamaan, social, sejarah dan juga keilmuwan, ketika manusia memiliki kekuatan, kekuatan itu tidak ada gunanya kecuali ia memiliki kerendahan hati untuk menerima berkah itu dan menggunakannya untuk melayani umat manusia dan juga Tuhan. 

Itulah mengapa seorang Guru selalu memberikan dorongan untuk melalui siddhi itu dan menikmatinya sebaik mungkin. Kekuatan yang digunakan secara egois akan membunuh anda dan menjadikan anda gila. Walaupun banyak sekali ada siddhi, seperti misalnya penglihatan super, pendengaran yang super, memiliki kekuatan mental, mampu menggerakkan benda dengan pikiran dan juga yang lainnya dan berikut ini delapan kemampuan itu dijelaskan berikut ini:
Anima berarti anda mengetahui bagian paling halus dari semua benda yang ada disekitar anda dan hanya dengan kekuatan keinginan anda bisa merubah diri menjadi sangat kecil. Atau begitu halusnya sehingga anda bisa memasuki mimpi orang lain dan membuat mereka melakukan yang anda inginkan, jika anda menggunakan kekuatan ini secara sesat, maka anda bisa membuat orang lain menjadi sesat yang adalah sangat berbahaya. Atau walaupun semua pintu ruangan tertutup dan terkunci dengan kekuatan ini anda mampu menembus tembok dan pintu-pintu itu. Jadi anima berarti sangat halus, ukurannya atomik atau anda sangat kecil hingga bisa pergi kemanapun anda mau.

Garima adalah sebuah kekuatan dimana anda akan menjadi sangat besar, sebesar gunung yang artinya anda memiliki wujud rakûasa atau wujud kosmis.

Laghimà berarti sangat ringan. Dengan berlatih mantra, berapapun berat anda, anda memiliki kekuatan untuk membuat seluruh system menjadi sangat ringan bagaikan kapas atau kelopak bunga. Sehingga andapun bisa pergi kemana-mana.

Mahimà berarti sangat berat. Ini hanyalah arti literalnya saja. Begitu banyak arti lain pada kekuatan yang paling praktis ini.

Pràpti berarti apapun yang anda inginkan, apakah untuk anda sendiri atau untuk orang lain, akan tercapai.

Pràkàmya berarti anda memiliki kekuatan untuk menolong jiwa, jika jiwa ini tersesat, maka anda mampu melihatnya sehingga anda bisa menggunakan kekuatan pràkàmya anda untuk mengirim jiwa itu pada dimensi yang lebih tinggi. Atau jika seseorang meminta pertolongan dari anda untuk menaklukkan pràrabdha karma, karma yang tidak bisa ditebus, dan ia ingat guru, maka guru tersebut bisa menyembuhkan karma itu dan melihat apa orang itu bisa disembuhkan, mengembalikan kesehatannya dan mendapatkan tingkatan yang lebih tinggi, anda bahkan memiliki kekuatan untuk menciptakan dimensi baru atau meminta pertolongan dari Tuhan untuk memberikan penerangan pada jiwa tertentu. Ini tidak hanya berlaku untuk keinginan individu saja tetapi juga keinginan semua manusia.

Iúitva berarti penguasa. Anda adalah penguasa dari semu indera anda, penguasa pikiran anda. Ini berarti anda adalah penakluk, raja pikiran anda. Dan kemanapun anda pergi, kekuasaan itu ada. Kadang kita melihat bahwa kekuatan ini disalahgunakan. Anda harus mengembangkan kerendahan hati dan mengingat bahwa Tuhan adalah penguasa. Jika anda menggunakan ego dalam siddhi ini, maka pastilah akan terjadi keburukan dan pembunuhan terhadap jiwa lain. Anda harus tetap rendah-hati. Semua Guru berlutut dan menyembah Tuhan ketika mereka mendapatkan siddhi ini, untuk memperoleh kerendahan jiwa. “Berkahilah jiwa yang miskin ini Tuhan...”

Kekuatan yang kedelapan adalah vaúitva. Ini berarti ketertarikan. Kemanapun anda pergi, anda adalah magnet, pusat ketertarikan. Anda membuat tertarik semuanya—semua bidadari, semua manusia, semua makhluk—tertarik pada anda.
Pada tahun 1950 an, seekor sapi yang bernama Lakûmì akan ditarik melewati kerumunan ribuan orang yang berkumpul di Ràmaóamahàrûi, yang berkumpul disana untuk memperoleh berkah. Sang Guru sendiri tidak akan makan terkecuali ia sudah memberi makan sapi itu dengan tangannya sendiri. Semua binatang, semua makhluk tertarik pada guru yang seperti ini. Anda telah mendengar pada banyak cerita bahwa dihadapan guru yang agung bahwa kucing dan tikus, harimau dan rusa, ular dan mongoose akan melupakan permusuhan mereka dan bermain bersama. 

Vaúitva berarti semuanya tertarik padamu, tetapi anda tidak tertarik pada mereka, karena anda memusatkan diri anda hanya pada Tuhan. Anda memusatkan diri pada Tuhan dan Tuhanpun menjaga ansa. Maka anda akan aman.

Jika anda tertarik pada sesuatu yang tertarik pada anda maka, kekuatan itu akan hilang, karena Tuhan yang berada dalam dirimu adalah sumber dari semua ketertarikan bagi semua manusia. Berkahi mereka, biarkan mereka berdiri di atas dua kakinya dan berikan Cahaya sehingga mereka berjalan dengan Cahaya dan tidak dalam kegelapan. Tetapi pada saat yang sama, beritahu mereka bahwa berkah ini berasal dari Tuhan dan bukan dari anda.

Segalanya akan datang pada diri anda jika anda mentransendentalkan keinginan untuk itu. Ini adalah satu pelajaran yang saya dan anda harus pelajari. Sangatlah menjebak jika mengajarkan ‘Jika anda menginginkan sebuah keinginan untuk terwujud, taklukkanlah keinginan itu.’ Pada saat itulah , keinginan itu terpenuhi. Ini adalah makanan untuk pikiran. Pikirkanlah hal ini. Segalanya yang ingin anda miliki, jauh melebihi yang anda inginkan, dan kemudian semua itu ada di kaki anda.

Pikiranlah yang harus kita jauhkan dari keinginan sehingga kita memperoleh pencerahan. Keinginan itu tidak berdasar pada keinginan egois yang adalah sebuah aspirasi. Seperti padma yang berkembang karena cahaya matahari, seperti air menari menuju lautan, demikian pula jiwa yang harus mencapai Tuhan dari yang mana ia berasal. Aspirasi inilah — kerinduan inilah yang akan membuat anda mencapai Kebenaran.

Selain itu, dengan berlatih mantra, mungkin akan ada beberapa bentuk siddhi yang akan datang pada anda, termasuk didalamnya siddhi seperti mampu berjalan di air, atau memasuki tubuh orang lain (parakàya praveúa), atau memberikan berkah pada seseorang.

Seorang wanita miskin, ketika Úaòkaràcàrya meminta sedekah, tidak memiliki apa-apa terkecuali sebuah buah-buahan. Kemudian ia membawa buah Àmalaka itu dengan air mata menetes dan memberikannya pada Guru itu. Dengan serta merta, Sang Guru mengucapkan kanakadhara strotra, memohon pada Lakûmì untuk memberikan kekayaan pada wanita itu. Masih banyak lagi siddhi yang lain misalnya menghidupkan orang mati, membantu pasangan suami istri untuk memiliki keturunan. Semua berkah yang ada akan memungkinkan dengan penggunaan siddhi yang tepat. Kemudian anda akan menggunakan siddhi itu untuk melayani kemanusiaan dan anda akan menjadi anak-anak Tuhan.

Jadi inilah pengetahuan dan juga peringatan tentang kekuatan yang mungkin akan datang pada diri anda. Terutama, Gaóeúa dan Hanùmàn biasanya akan menganugerahkan siddhi pada anda. Keduanya adalah siddhi yang cepat. Tetapi apabila seorang raja memiliki kerajaan yang sangat besar, dan anda hanya mohon beberapa sen dari sang raja (berdoa untuk mendapat siddhi) maka ini adalah sebuah kebodohan. Itulah siddhi? Apakah anda paham? Sebuah cerita akan membantu menjelaskan hal ini.

Suatu hari ada seorang raja yang berkendara dengan sebuah kereta emas dan bertemu dengan seorang pengemis yang dalam perjalanan memohon pada raja untuk menjadikannya seorang raja walau hanya semalam. Tetapi sebelum pengemis itu sempat meminta, sang raja yang malah memohon sesuatu padanya. Turun dari keretanya, sang raja memohon pada pengemis untuk memberikannya sesuatu. Pada saat itu, pengemis itu menyembunyikan tas yang tergantung di bahunya dan berkata 
“Aku tidak punya apa-apa.” Ia memiliki tujuh atau delapan genggam beras di tasnya tetapi ia berkata “Aku tidak punya apa-apa”
Sang raja menjawab, 
“Baiklah, apapun yang engkau punya, berikanlah sedikit padaku.”
Tetapi pengemis itu tidak mau. Ia berkata, 
“Engkau adalah raja, Aku pengemis dan kau mengemis padaku? Maka dari itu kita harus mengemis bersama.!”
Sang Raja memaksa, dan si pengemispun akhirnya menyerah. Ia mengambil tujuh atau delapan butir beras pada Sang Raja dan Rajapun menerima dengan sangat senang, kembali ke istananya.

Si pengemispun berpikir, Raja tidak hanya tidak memberiku apa-apa ia bahkan mengambil semua yang aku miliki! Betapa malangnya Aku!” Dengan berpikir seperti itu, sang pengemis dengan sedih kembali ke pondoknya yang dipenuhi dengan nyamuk dengan tas yang kosong. Astaga! Ia terkejut, diantara delapan genggam beras itu, ada tujuh atau delapan butir yang telah berubah menjadi emas. Ia memukul dahinya, ia menyesal, “Betapa bodohnya aku. Jika aku tahu semua yang aku beri pada raja akan menjadi emas maka aku akan memberikan kedelapan genggam beras itu.

Kita seperti pengemis itu. Kita memiliki sesuatu dan kita memohon lagi dan lagi. Tetapi Tuhan meminta sesuatu dari kita, Tetapi ego kita berkata “Aku tidak punya apa-apa!” Kita menyembunyikan tas kita dibelakang punggung kita. Tuhan memaksa, tetapi kita tetap saja tidak bisa memberikan waktu kita atau nafas kita untuk bermeditasi. Tuhan telah memberikan kita seluruh hidup kita untuk menyadari-Nya dan kita berkata “Kamu tidak punya waktu, kita tidak punya tenaga. Kami sangat sibuk, kita tidak punya uang, kami tidak memiliki ini atau itu” Tetapi Tuhan memaksa.

Tetap saja, ketika anda tidak sopan maka Tuhan ‘menendang’, ‘melemparkan batu-bata’ mengirimkan kesulitan, masalah, penyakit dll, untuk membuat kita memberikan sesuatu pada-Nya sehingga kita bisa diberkahi. Kemudian kita melakukan meditasi tujuh atau delapan menit dalam sehari, atau tujuh atau delapan jam dalam sebulan. Beberapa orang bahkan tidak sampai berdoa satu jam dalam seluruh hidup mereka.

Dan pada saat mengosongkan tas, meninggalkan tubuh ini, dan anda akan menyadari hari-hari yang telah berlalu, menit-menit yang telah berlalu, jam-jam yang telah berlalu, waktu-waktu yang telah anda pakai berdoa atau bersama dengan orang suci— saat-saat itu adalah saat-saat keemasan dalam kehidupan anda, seperti tujuh atau delapan butir beras yang diubah menjadi emas. Pada saat anda meninggal, anda memukul dahi anda dan menangis penuh penyesalan, 
“Seandainya aku tahu bahwa semuanya akan berubah menjadi emas dan aku akan bermandikan cahaya kuning itu, cahaya yang menyembuhkan dan Tuhan sendiri dan juga pengikutnya akan membawaku ke Istana Kerajaan yang abadi, Aku akan mempersembahkan semua nafas dan waktuku untuk Tuhan.!”
Tetapi, saat itu, semuanya telah terlambat. Anda akan terlahir kembali. Apabila anda masih dengan pikiran itu dalam pikiran anda anda akan terlahir sebagai seorang yogi untuk mengakhiri evolusi anda. Cerita ini adalah cerita yang bermakna, yang berhubungan dengan kita semua. Hidup memiliki arti pada saat anda menghabiskan waktu dalam menyadari Tuhan atau melakukan sesuatu atas nama Tuhan. Semuanya selain itu, apabila dibandingkan dengan kebenaran yang abadi, tidaklah berharga. Waktu yang kita habiskan dengan Tuhan adalah saat-saat berharga yang akan kembali pada kita sebagai saat yang keemasan juga. Jadi, jadikanlah seluruh hidup anda masa keemasan. Kenalilah Kebenaran itu dan hadirkanlah Tuhan dalam semua yang anda lakukan. Sedikit kebaikan yang anda tambahkan pada pekerjaan anda, sedikit kebaikan yang anda berikan adalah sebuah ungkapan kasih Tuhan. Itulah yang akan membuat bumi menjadi Kerajaan Surga.

Lakukanlah sàdhanà (disiplin spiritual). Jangan pernah makan pagi sebelum melakukan sàdhanà. Jangan tidur sebelum berdoa dan melakukan sàdhanà. Karena semua itu adalah kehidupan itu sendiri. Karena itu sendiri adalah kemuliaan. Berdoa pada pagi hari memberikan anda energi untuk melakukan pekerjaan sepanjang hari dengan berkah dan bantuan Tuhan. Semua yang datang pada anda akan membawa kebaikan dan cinta kasih itu yang bermanifestasi pada diri anda dengan kekuatan doa. Seperti anda mengambil waktu untuk tidur, waktu untuk makan, waktu untuk rekreasi, semuanya, waktu untuk bermeditasi atau doa di tengah kesibukan anda dengan semua usaha anda. Maka anda tidak akan terlahir, dan kalaupun anda lahir kembali, maka anda lahir hanya untuk membantu orang lain menuju keberadaan yang lebih tinggi.

Masing-masing dari anda, bersama dengan hal lainnya, memiliki kemampuan untuk menyembuhkan, bawalah kekuatan untuk menyembuhkan ini dan berkahilah orang disekitar anda yang benar-benar membutuhkan mantra ini dan aúirvada. Menjadi penyembuh. Tidak memandang kasta, keturunan, warna kulit, Negara atau yang lainnya, hanya kekuatan untuk menyembuhkan, kekuatan kasih, kekuatan untuk bermanifestasi dalam setiap diri masing-masing dan masing-masing dalam diri anda. Semua hal ini ada dalam diri anda tetapi semua tersembunyi. Guru memanggilnya dan membawanya ke tingkat yang lebih tinggi. Jangan biarkan itu kembali. Tetapi, nyanyikanlah mantra itu, dapatkan kekuatan itu, dengan penuh kerendahan hati, sembuhkanlah umat manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar