Minggu, 17 Juni 2012

Jagat Natha


Aspek lain dari Wiûóu yang umum dipuja

Jagannàtha Puri di Orissa merupakan dewatà Waiûóawa yang menarik kerumunan banyak orang, khususnya selama perayaan kendaraan tahunan. Patung yang dibuat itu tampaknya agak aneh dan dibentuk dari balok kayu dan memiliki mata yang menonjol. 


Sekali dalam 12 tahun patung balok kayu itu diperbaharui, baloknya diambil setiap waktu secara misterius. Penyisipan beberapa benda kuno ke dalam patung baru membuatnya suci. Ia menyatakan Úrì Kåûóa dengan gambaran sama yang menyatakan Balaràma dan Subhadrà (adik perempuan Kåûóa).

Pàóðuraòga Viþþhala yang umumnya dikenal sebagai Viþþhala saja atau Viþhoba adalah dewatà dari kuil Wiûóu terkenal di Pandharpur, Mahàraûþra. Dalam kenyataannya, kata 'Viþþha' merupakan bentuk penyimpangan dari kata Wiûóu. Rakumàbàì (Rukmióì) adalah pendampingnya yang berdiri disisi kirinya.

Ini adalah bentuk Wiûóu yang diperlihatkan kepada seorang Bràhmaóa yang bernama Puóðali, akibat pengabdiannya yang intensif terhadap orangtuanya.

Raòganàtha, bersama dengan Varadaràja dari Kàñcìpuram dan Veòkateúa dari Tirupati, merupakan aspek Wiûóu paling populer yang dipuja di India Selatan. Kuil terkenal di Úrìraògam Tamilnadu merupakan jantung dari kepercayaan Úrìvaiûóava

Jagannath Temple of Puri during Night
Kuil ini - setidak-tidaknya patung aslinya - dikatakan muncul dari lautan dan diberikan Úrì Ràma kepada Vibhìûaóa. Sementara mengangkutnya dari Ayodhyà ke Laòkà, Vibhìûaóa menempatkannya ditanah pada tempatnya sekarang, untuk beristirahat sejenak. Sial baginya (untung bagi yang lainnya) patung itu terpancang kuat di sana.

Patung itu dari jenis Yogaúayana (berbaring pada tilam ular kobra dalam Yoga) hanya dengan dua tangan, dimana tangan kanannya tampak menyangga kepalanya sementara tangan kirinya tergeletak pada tilam ular tersebut.

Kembang padma dengan Brahmà, Àyudhapuruûa (senjata dalam wujud manusia), raksasa Madhu dan Kaiþabha yang dibunuhnya, demikian juga beberapa orang pendeta seperti Bhågu dan Màrkaóðeya, sering dilukiskan bersama dengan Wiûóu.

Demikian pula halnya patung Yogaúayana diketemukan di Úrìraògapatna dari Karóataka dan Tiruvanantapuram dari Kerala, yang dikenal sebagai Padmanàbha atau Anantaûayana.

Varadaràja, raja di antara penganugerah berkah, merupakan aspek lain dari Wiûóu yang juga sangat terkenal. Ia juga dikenal sebagai Karivarada, yang menyatakan bahwa aspek Wiûóu bertanggung jawab guna menyelamatkan Gajendra, raja gajah, dari cengkeraman mematikan sang buaya.

Ia ditampilkan mengendarai vahananya Garuða dan sedang memegang cakra. Sang gajah Gajendra dengan kaki dicengkeram oleh gigi yang kuat dari sang buaya, juga diperlihatkan. Kadang-kadang gambaran manusia dengan tangan-tangannya dalam sikap hormat juga diperlihatkan dekat sang buaya, untuk menyatakan Gandharva (setengah dewa) yang telah dilepaskan dari kutukan yang mengakibatkan kelahirannya sebagai buaya.

Kuil dari Úrì Varadaràja di Kàñcìpuram di India Selatan merupakan salah satu kuil Wiûóu yang paling penting dan terkenal.


Veòkaþeúa, juga dikenal sebagai Veòkaþeúvara Úrìnivàsa atau Bàlàji dari Tirupati di Andhra Pradesh, barangkali merupakan dewatà yang paling terkenal di antara semua dewatà Hindu di India dan kuil dibukit Tirupati mendapat penghasilan luar biasa. Kata Veògaðam dari Tamil aslinya menyatakan sebuah bukit. Dengan demikian Veòkaþeúa merupakan penguasa bukit. 

Ceritanya berlanjut bahwa Wiûóu sebagai Varàha (babi hutan) memutuskan untuk terus menetap di bumi dan bahwa Garuða menurunkan bukit dari Vaikuóþha ke bumi guna tempat tinggal Wiûóu. Úrìnivàsa atau Veòkaþeúa, sebagai aspek lain dari Wiûóu juga mewujudkan dirinya disana pada waktu itu untuk tinggal di bumi demi kebaikan umat manusia.

Patungnya sendiri dikatakan menjadi Udbhawamùrti (terbentuk secara spontan) dan tidak selaras pada tradisi Àgama yang dikenal. Mengenai sifat dan bentuk sebenarnya dari patung tersebut menimbulkan keragu-raguan dan beberapa orang berpendapat bahwa itu menyatakan Harihara dan yang lainnya menganggapnya sebagai Subrahmaóya atau bahkan Dewì.

Viúvakûena atau 'maha penakluk' merupakan aspek Wiûóu, yang menduduki tempat yang sama dalam tradisi Waiûóawa seperti Gaóeúa dalam tradisi Úaiva. Ia dipuja pada awal dari kegiatan apapun untuk melenyapkan halangan. Ia tampak dengan empat buah lengan yang mengenakan Úaòkha, Cakra dan Gadà pada tiga tangannya dan yang keempat memperlihatkan sikap Tarjanìmudrà (sikap jari tangan mengancam). Kaki kanan biasanya tergantung kebawah dari alas duduk.

Viúvakûeóa kadang-kadang juga dilukiskan sebagai penjaga pintu gerbang atau pengiring utama dari Wiûóu. Dia terlihat berdiri pada teratai putih dan dengan rambut panjang terjalin, demikian juga kumis; yang menyatakan ilmu pengetahuan material.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar