Minggu, 17 Juni 2012

caturvyuha


Caturvyùha

Agama Bhàgavata atau agama Pañcaràtra, yang menonjolkan keyakinan Wiûóu-Nàràyaóa, selanjutnya mengemukakan teori bahwa Tuhan Tertinggi, 


Wiûóu memiliki empat aspek manifestasi, yaitu: 
  1. Para atau tertinggi; 
  2. Vyùha atau emanasi; 
  3. ViBhawa atau inkarnasi dan 
  4. Arca atau ikon.


Para adalah Yang Tertinggi, dalam segala kemuliaan-Nya. ViBhawa menyatakan inkarnasi seperti yang dinyatakan di atas. Arca merupakan turunnya Tuhan menjadi suatu ikon (gambaran) yang secara seremonial ditempatkan dan dipuja dalam kuil-kuil.

Vyùha atau emanasi jumlahnya empat; sehingga sering disebut sebagai caturvyùha atau caturmùrti; yaitu: Vàsudewa, Saòkarûaóa, Pradyumna dan Aniruddha. Menurut mithologi Waiûóawa, sementara Úrì Kåûóa adalah Vàsudewa, kakaknya Balaràma adalah Saòkarûaóa

Pradyumna dan Aniruddha, masing-masing adalah putra dan cucu Kåûóa. Berkata secara historis, dalam perjalanan waktu, memungkinkan bagi para pahlawan Yàdava ini didewa-dewakan menjadi Vyùha ini. Secara simbolis, 

Vàsudewa menyatakan Citta (bahan pikiran), dimana Saòkarûaóa menyatakan Ahaýkàra (keakuan), Pradyumna untuk Buddhi (kecerdasan) dan Aniruddha untuk Manas (pikiran). Mereka menyatakan evolusi psikhologi kosmis.

Kemudian, Vyùha ini bertambah sehingga berjumlah 24. Secara ikonografis, semua Vyùha ini identik dalam penampakkan kecuali untuk susunan empat simbol - Úaòkha, Cakra, Gadà dan Padma.

Theologi Pañcaràtra sering menambah aspek lain dari perwujudan ini, yaitu Antaryàmin (penghuni bathin) yang secara jelas tak dapat dinyatakan melalui gambaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar