Caturvyùha
Agama Bhàgavata atau
agama Pañcaràtra, yang menonjolkan keyakinan Wiûóu-Nàràyaóa,
selanjutnya mengemukakan teori bahwa Tuhan Tertinggi,
Wiûóu memiliki empat aspek manifestasi,
yaitu:
- Para atau tertinggi;
- Vyùha atau emanasi;
- ViBhawa atau inkarnasi dan
- Arca atau ikon.
Para adalah Yang Tertinggi,
dalam segala kemuliaan-Nya. ViBhawa menyatakan inkarnasi
seperti yang dinyatakan di atas. Arca merupakan turunnya Tuhan
menjadi suatu ikon (gambaran) yang secara seremonial ditempatkan dan dipuja
dalam kuil-kuil.
Vyùha atau emanasi jumlahnya
empat; sehingga sering disebut sebagai caturvyùha atau caturmùrti; yaitu: Vàsudewa, Saòkarûaóa, Pradyumna dan Aniruddha.
Menurut mithologi Waiûóawa, sementara Úrì Kåûóa adalah Vàsudewa,
kakaknya Balaràma adalah Saòkarûaóa.
Pradyumna dan
Aniruddha,
masing-masing adalah putra dan cucu Kåûóa. Berkata secara historis,
dalam perjalanan waktu, memungkinkan bagi para pahlawan Yàdava ini
didewa-dewakan menjadi Vyùha ini. Secara simbolis,
Vàsudewa menyatakan
Citta (bahan
pikiran), dimana Saòkarûaóa menyatakan Ahaýkàra (keakuan),
Pradyumna untuk
Buddhi (kecerdasan)
dan Aniruddha untuk
Manas (pikiran).
Mereka menyatakan evolusi psikhologi kosmis.
Kemudian, Vyùha ini bertambah sehingga berjumlah 24.
Secara ikonografis, semua Vyùha
ini
identik dalam penampakkan kecuali untuk susunan empat simbol - Úaòkha, Cakra,
Gadà dan Padma.
Theologi Pañcaràtra sering menambah aspek lain dari
perwujudan ini, yaitu Antaryàmin
(penghuni
bathin) yang secara jelas tak dapat dinyatakan melalui gambaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar