Selasa, 29 Mei 2012

Wujud Dewa Wisnu Yang Agung - Bhagawata Purana

WUJUD WIÛÓU YANG AGUNG

Úukadewa berkata, “Kebanyakan orang-orang di dunia ini terlena dalam ketidaktahuan. Mereka terobsesi oleh kesenangan materi. Mereka tidak menyadari bahwa semua itu hanyalah ilusi. 


Kebenaran yang sejati ada dan datang dari Wiûóu. Bhàgawata puràóa memberitahukan kepada kita tentang Wiûóu, saya mendapatkan pengetahuan ini dari Wyàsadewa ayah hamba. Karena anda adalah pemuja Wiûóu, maka hamba akan menceritakannya pada anda. 

    


Jika kematian mengetuk pintu anda, maka hentikanlah pengejaran terhadap kenikmatan materi. Hendaknya seseorang pergi ke tempat yang dianggap suci dan melakukan meditasi. Mantra yang terbaik untuk bermeditasi adalah Oýkàra, yaitu dengan mengucapkannya berulang-ulang. Pengucapan atau japa dari mantra ini akan menenangkan pikiran. Semua indera akan terkendali sehingga ia akan mudah berkonsentrasi pada Tuhan. Kemudian ia harus melakukan Yoga yaitu teknik untuk mempersatukan àtman dengan paramàtman. Orang-orang yang melakukan disiplin ini disebut sebagai Yogi. Seseorang yogi harus duduk dengan sikap duduk (àsana) yang sesuai dan mengendalikan nafasnya dalam proses meditasi. Karena semua ini akan membantu dalam membuat pikiran terkonsentrasi pada Wiûóu.

Wujud Wiûóu yang agung ada di mana-mana. Wujud itu ada di awal masa lalu. Sekarang dan yang akan datang. Wujud ini dilingkupi dengan lima elemen dan sebuah ego. Namun di dalam wujud ini terdapat sebuah substansi Illahi yang merupakan objek atau target dari segala latihan yoga. Di bawah kaki beliau adalah alam bawah tanah, bumi terletak di dekat paha beliau sedangkan langit berada di pusar beliau. 

Wujud agung dari Wiûóu ini disebut Wiúwarùpa. Di dekat dada beliau adalah alam sorga, yang di kelilingi oleh bintang-bintang. Di tempat yang lebih tinggi dari wilayah ini terdapat beberapa wilayah lagi. Alam semesta dibagi menjadi empat belas wilayah (loka). 

Tujuh di antaranya membentuk wilayah bawah bumi yaitu: 
  1. Atala, 
  2. Witala, 
  3. Sutala, 
  4. Talàtala, 
  5. Mahatala, 
  6. Rasatala, dan 
  7. Pàtàla. 


Sedangkan tujuh loka yang lainnya membentuk wilayah atas yaitu: 
  1. Bhùáloka (bumi), 
  2. Bhuwarloka, 
  3. Swarloka, 
  4. Mahàloka, 
  5. Janaloka, 
  6. Tapaloka dan 
  7. Satyaloka. 


  • Mahàloka terletak di kerongkongan beliau, 
  • Janaloka di mulut, 
  • Tapoloka di dahi dan 
  • Satyaloka terletak di kepala beliau.
  • Indra dan para dewa yang lainnya terletak pada ribuan tangan beliau. 
  • Berbagai penjuru arah diwakili oleh telinganya. 
  • Aúwini kembar terletak di kedua lubang hidung beliau dan mulut beliau mengeluarkan nyala api yang sangat besar. 
  • Matahari adalah mata beliau dan siang dan malam adalah kedipan mata beliau. 
  • Senyumnya adalah Màyà. 
  • Samudra membentuk ketiak beliau dan pegunungan adalah tulang tulangnya. 
  • Sungai adalah nadi-nadinya dan pepohonan adalah bulu tubuhnya. 
  • Angin adalah napas Wiûóu dan awan adalah rambut beliau. 
  • Para Bràhmaóa berada di mulut, 
  • Kûatriya di dekat lengan beliau, 
  • Waiúya di paha dan 
  • Úùdra di kaki beliau. 
  • Wujud Wiúwarùpa dari Wiûóu ini ada di mana-mana. 
  • Dan wujud inilah yang harus direnungkan dalam proses yoga.


Setelah mendengar semua itu, Parìkûit kemudian menyerahkan dirinya dalam kontemplasi pada Wiûóu. Ia melupakan semua ikatan duniawi baik berupa anak, rumah, kekayaan, maupun kerajaannya. Akan tetapi sebaliknya yang ada di benaknya hanyalah Kåûóa, yaitu salah satu inkarnasi Wiûóu di bumi ini. Ia kemudian meminta Úukadewa untuk memberitahukan tentang Kåûóa. Maka Úukadewa pun menceritakannya dengan memulai dari cerita tentang proses penciptaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar