Senin, 28 Mei 2012

Resi - orang suci atau penyair penerima Wahyu


Resi atau Åûi (bahasa Sanskerta: ¨iz; åûi) adalah seorang suci atau penyair yang mendapat wahyu dalam agama Hindu. Dalam pengertian klasik artinya ialah 'seorang suci dari masa Weda kepada siapa himne-himne Weda pada awalnya diwahyukan'. Himne-himne atau nyanyian ini biasanya juga diberi nama sang Resi yang bersangkutan.


Etimologi
Secara tradisional kata "resi" diperkirakan diambil dari akar åû atau yang pada hakekatnya adalah dua kata kerja dalam tatabahasa Sanskerta. Semua ahli bahasa tradisional bahasa Sanskerta menderivasikan arti kata ini dari akar kedua yang artinya adalah "pergi" atau "bergerak". Sementara itu V.S. Apte juga memberikan arti ini. Lalu ahli bahasa Sanskerta ternama Monier-Williams juga memberikan arti yang sama dengan beberapa catatan.

Beberapa bentuk lain akar ini artinya adalah 'mengalir, mendekat dengan mengalir', yang nampaknya mirip dengan arti perama. Arti kedua ialah 'mendorong' dan 'membunuh' yang tidak ada hubungannya dengan resi. Semua arti dan turunan kata ini yang dikutip di atas terdapat dalam Kamus Sanskerta-Inggris karangan Monier-Williams. Monier-Williams mengutip Tārānātha yang menyusun kamus terbesar Sanskerta-Sanskerta berjudulkan Vàcaspatyam: åûati jñànena saýsàra-pàram (artinya: seseorang yang sampai di batas dunia fana berkat pengetahuan spiritual).Monier-Williams juga menduga bahwa akar kata dṛṣ atau drsh ("melihat") kemungkinan membuat munculnya sebuah akar mubazir åû atau rish yang artinya adalah "melihat", meski tidak ada tatabahasawan Sanskerta termasuk Pānini yang mendukung pendapat semacam ini.

Tradisi Weda

Dalam kitab Weda, kata ini merujuk kepada penyanyi himne-himne suci, seorang penyair atau seorang bijak yang mendapat wahyu, atau siapapun yang secara sendiri atau dengan orang lain bisa memanggil Dewa dengan namasmarana atau penyanyian lagu suci. Terutama nama ini merujuk kepada para pencipta himne-himne Ågweda.

Generasi kemudian menganggap para Resi sebagai patriark pandai atau orang suci dan mereka menduduki posisi yang sama dalam sejarah India seperti pahlawan dan patriark di negara-negara lain. Mereka termasuk makhluk berkategori khusus dalam sistem mistik awal, dan berbeda dari kaum Asuta, Dewa dan orang biasa. Struktur patriarkalnya bisa terlihat dalam nama-nama gotra saga-saga Weda. Namun pada periode yang lebih kemudian, ada dua jenis Saptarsi (Saptaresi atau Tujuh Resi).

Resi dalam budaya Indonesia

Kamus Jawa Kuna - Indonesia susunan P.J. Zoetmulder (1995: pada entri åûi) memberikan arti tambahan dari kata "Resi" ini. Selain pengertian tradisional seperti ditulis di atas ini, Zoetmulder juga memberikan artinya dalam konteks Nusantara. Di Jawa dahulu kala, menurutnya kata "Resi" berarti:

"kelompok orang-orang religi ("pendeta") yg khas, berbeda dengan kependetaan śīwa dan Buddha, barangkali lebih asli dan kurang terpengaruh India."

Biasanya kaum resi disebut bersama dengan śaiwa boddha. Namun tidak jelas apakah kata ini harus dibaca lepas atau tidak.

1 komentar:

  1. All about Hindu, Catur Veda, Rigveda, Yajurveda, Samaveda, Atharvaveda, Darsana, Bhagawad Gita, Mahabharata, Ramayana, Teologi, Purana, Itihasa, Resi, Doa-doa, Wayang, Tempat Suci, Tirthayatra, termasuk Lontar

    Read more: http://serbaserbihindu.blogspot.com/2012/05/resi-orang-suci-atau-penyair-penerima.html#ixzz2hDQ0BvVr

    BalasHapus