Minggu, 25 Maret 2012

MAHÀVÀKYA 1-1 PRADNYANAM BRAHMA

aitareyopaniûanmahàvàkyam

PRAJÑÀNAÝ BRAHMA

¥ AaTma va —dmek Evag[ Aas¢n{aNyiTkÆn imzTs ¡=t lokan{u s*ja —it --
I.1.1.  àtmà và idam eka evàgra àsìt nànyat kiòcana miûat sa aiksata lokànnu såjà iti.
1.   Àtman sajalah sesungguhnya yang ada pada permulaannya. Tidak ada apapun yang berkedip. Dia berpikir “Mending aku menciptakan dunia-dunia sekarang”.

s —ma'æokans*jtaM.o mr¢c¢mRrmapo_do_M." pre, idv' ÛO" p[itîaNtir=' mr¢cy" p*iqv¢ mro ya A/StaÑaa Aap" --  
I.1.2.   sa imàýl-lokàn asåjata ambho marìcìr maram àpo ‘do ‘mbhaá parena divaý dyauá pratiûþhà antarikûaý marìcayaá påthivì maro yà adhastàt tà àpaá.
2.   Dia menciptakan dunia ini, air, sinar, kematian dan air itu. Air ini  berada di atas svarga. Svarga adalah penopangnya. Sinar adalah antariksanya Kematian adalah tanah. Apa yang dibawanya adalah semuanya air.

s ¡=tem nu lokae lokapalan{u s*ja —it so_Ù) Ev puäz' smu×*TyamUC^Ryt( --
I.1.3.  sa ìkûata-ime nu lokà loka-pàlàn nu såjà iti so’dbhya eva puruûaý samuddhåtyà-mùrcchayat.
3.   Dia berpikir, “Nah, inilah dunia-dunia. Sekarang aku ingin menciptakan penjaganya”. Dari semua air dia menciptakan wujud itu dan memberinya bentuk.

tm>ytpÑaSyai.tßSy mu%' inri.Ût yqa<@' su%aÜaGvaco_ig{naRiskw inri.Ûeta' naiska>ya' p[a," p[a,aÜayuri=,¢ inri.Ûetam=¢>ya' c=u" c=uz AaidTy" k,± inri.Ûeta' k,aR>ya' è[o]' è[o]aiÖx" Tv;(inri.Ût Tvco lomain lom>y Aozi/vnSptyo òdy' inri.Ût òdyaNmno mnséNd–ma nai.inRri.Ût na>ya Apano_panaNm*Tyu" ixè{' inri.Ût ixè{ad–eto rets Aap" --1-- 
I.1.4tam abhyatapat tasyàbhitaptasya mukhaý nirabhidyata yathàóðaý mukhàd vàg vàco’gnir nàsike nirabhidyetàý nàsikàbhyàý pràóaá pràóàdvàyur akûióì nirabhidyetàm akûìbhyàý cakûuá cakûuûa àdityaá karóau nirabhidyetàý karóàbhyàý úrotraý úrotràd diúaá tvaò nirabhidyata tvaco lomàni lomabhya oûadhivanaspatayo hådayaý nirabhidyata hådayàn mano manasaú candramà nàbhir nirabhidyata nàbhyà apàno'pànàn måtyuá úiúnaý nirabhidyata, úiúóàd reto retasa àpaá.
4.   Kemudian dia mengeramnya. Dari yang dikeram itu, mulutnya  dibuka seperti telor. Dari mulutnya keluarlah wicara dan dari wicara api. Lubang hidung dibuka terpisah juga: dari lubang hidung keluarlah nafas dan dari nafas udara. Mata juga dibuka: dari mata penglihatan, dari penglihatan matahari. Kemudian kuping dibuka; dari kuping pendengaran dan dari pendengaran adalah ruang. Kemudian kulit dibuka: dari kulit rambut, dari rambut pohon-pohonan. Jantung juga dibuka: dari jantung pikiran, dari pikiran bulan. Pusar dibuka; dari pusar nafas ke luar (apàna), dan dari nafas ke luar (apàna) kematian. Alat kelamin dibuka; dari alat kelamin air mani, dari air mani air.
—it p[qm" %<@" -

iti prathamaá khaóðaá,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar