Minggu, 06 Januari 2013

Lawa dan Kusa


LAWA dan KUSYA adalah putra kembar Prabu Ramawijaya, raja negara Ayodya dengan Dewi Sinta. Menurut Kitab Ramayana, mereka lahir di pertapaan Wismaloka tempat tinggal Resi Walmiki.

Lawa dan Kusya lahir tatkala Dewi Sinta hidup dalam pengasingan. Sebagai akibat sikap Prabu Rama yang tetap meragukan kesucian Dewi Sinta yang hampir 12 tahun dalam sekapan Prabu Dasamuka, raja Alengka meski kesucian Dewi Sinta telah dibuktikan dengan masuk api pembakaran, Dewi Sinta yang dalam keadaan hamil diasingkan ke dalam hutan. Dewi Sinta kemudian tinggal di pertapaan Wisamaloka dalam lindungan Resi Walmiki.
Lawa dan Kusya yang telah remaja berhasil memenangkan sayembara memanah di negara Ayodya. Mereka kemudian menuntut hak atas tahta negara Ayodya pada Prabu Rama. Peperangan tak bisa dihindarkan. Prabu Rama yang terdesak kalah, akhirnya mengeluarkan senjata panah Gowawijaya. Pada saat itulah datang Resi Walmiki melerai dan menjelaskan, bahwa Lawa dan Kusya adalah putra-putra Prabu Rama sendiri.

Lawa dan Kusya akhirnya diakui sebagai putra-putra Prabu Rama. Lawa kemudian menjadi raja negara Ayodya menggantikan Prabu Rama yang hidup sebagai brahmana di gunung Kutarunggu, bergelar Prabu Ramabadlawa. Sedangkan Kusya menjadi raja negara Mantili menggantikan kakeknya, Prabu Janaka, bergelar Prabu Ramakusya.

--------------


Lawa (Sanskerta: lv), dan saudara kembarnya yang bernama Kuúa (Sanskerta: k¦x), adalah putera-putera dari Ràma dan Sìtà, yang diceritakan dalam kitab Ràmàyaóa. Menurut legenda, ia merupakan pendiri kota Lahore. Lawa dan Kuúa lahir setelah Sìtà dibuang ke tengah hutan oleh Ràma, dalam keadaan hamil tua. Di masa pembuangan, Sìtà tinggal di asrama Walmiki. Disanalah Lawa dan Kuúa lahir. Mereka dididik oleh Walmiki dalam ilmu sastra maupun ilmu militer.
Ketika Ràma menyelenggarakan Aúwamedha Yajña, Lawa dan Kuúa menantang Ràma (yang tidak mengetahui identitas mereka) untuk berduel dengan taruhan kuda sebagai pelengkap upacara Aúwamedha Yajña. Ketika Rama mengetahui siapa Lawa dan Kuúa sebenarnya, ia mengajak mereka ke Ayodhya.
Lawa dan Kuúa tumbuh sebagai pemimpin besar seperti ayah mereka. Kemudian mereka mendirikan kota Lahore and Kasur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar