Minggu, 14 Oktober 2012

Resi Markandeya

Åûi Màrkaóðeya di Bali

Åûi Màrkaóðeya seorang yogi Hindu (India) yang beràúrama di lereng gunung Raung Jawa Timur, adalah Åûi yang pertama-tama datang ke Bali untuk menyebarkan agama Hindu. 


Kedatangannya yang pertama dengan rombongan pengikutnya kurang lebih 8.000 orang mengalami kegagalan, karena pengikut-pengikutnya banyak yang meninggal diserang wabah penyakit dan ada pula yang mati diterkam binatang buas.

Pada kedatangannya yang kedua kalinya, beliau datang dengan pengikutnya kurang lebih 4.000 orang berasal dari desa Aga di kaki gunung Raung. 

Setelah sampai di tempat tujuan, Åûi Màrkaóðeya segera melaksanakan tapa yoga samàdhi dan mempersembahkan dewayajña, bhùtayajña untuk mohon keselamatan dan keberhasilan tujuan mereka. 

Setelah upacara yajña selesai, maka dimulai lagi pekerjaan merabas hutan untuk dijadikan desa dan sawah ladang. Pekerjaan itu berhasil dengan selamat berkat anugraha Hyang Widhi.

Di tempat mulainya perabasan hutan itu, Sang Yogi Màrkaóðeya memendam kendi berisi air, dan pañcadhatu berupa lima macam logam, yaitu emas, perak, tembaga, besi dan perunggu, disertai permata mirah dan sesajen selengkapnya, kemudian diperciki tìrtha pangêntas. 

Tempat memendam sarana-sarana itu diberi nama Basuki, yang berarti rahayu / selamat sebab sejak itu pengikut-pengikut Sang Yogi Màrkaóðeya yang datang kemudian untuk membuka hutan baru, tidak lagi ditimpa bencana seperti yang pertama dahulu.

Demikianlah disebutkan dalam rontal Màrkaóðeya Puràóa tentang asal mulanya ada Desa dan Pura Bêsakih, yang dahulu bernama Basuki, yang artinya rahayu atau selamat.

Kedatangan Åûi Màrkaóðeya beserta rombongannya di Pulau Bali itu diperkirakan terjadi pada abad VIII.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar