Minggu, 19 Agustus 2012

PURÀÓA DAN ÚRÌMAD BHÀGAVATAM - Mengenal Hinduisme



Apakah yang dimaksud dengan kitab-kitab Puràóa?
Puràóa adalah kisah-kisah agama yang menuturkan kebenaran. Sebagaimana halnya kisah-kisah yang diceritakan oleh Kristus, demikianlah kisah puràóa ini diceritakan kepada umat awam untuk membuat mereka memahami kebenaran yang tertinggi. Menurut Jesus Kristus, misteri alam semesta hanya dibuka pada mereka yang telah sepenuhnya terbangun dari mimpi dan memiliki kesadaran sedangkan mereka yang masih dalam misteri tentang kebenaran, maka kebenaran harus diungkapkan dalam bentuk cerita dan perumpamaan. Dalam hal ini Puràóa dapat dianggap sebagai Veda-veda untuk umat awam, karena kitab-kitab ini berisikan berbagai mitos dan legenda tentang kebenaran.

Kata Puràóa sendiri berarti “Kuno”. Puràóa selalu menekankan pengabdian kepada Tuhan. Hampir semua puràóa berisikan penciptaan dan penghancuran alam semesta, garis keturunan para åûi atau raja dan secara detail tentang dinasti Sùrya dan Candra. Beberapa dari kitab ini seperti Mahà-bhàgavatam, memiliki keterangan tentang ramalan kejadian yang akan terjadi pada masa yang akan datang seperti ramalan yang terdapat dalam Injil.
Diantara sekian banyak kitab Puràóa ada delapan belas puràóa utama atau Mahàpuràóa. Setiap puràóa menyediakan sebuah daftar delapan belas puràóa yang lainnya termasuk dirinya sendiri, namun nama-nama yang terdapat dalam puràóa-puràóa itu agak berbeda satu sama lain, sehingga kita mengenal ada duapuluh puràóa. Dari duapuluh puràóa ini, enam ditujukan untuk mengagungkan Viûóu, enam untuk Úiva dan enam lainnya mengagungkan Brahmà.
Puràóa ditulis dalam bentuk tanya jawab. Secara prinsip mereka berisikan kisah tentang dewa dan dewi Hindu, mahluk supranatural, orang suci dan manusia biasa. Puràóa-puràóa itu tidak memiliki tanggal yang khusus dalam penyusunannya, namun beberapa orang menyatakan bahwa kitab ini bermula pada abad ke enam sebelum Masehi.

Ayah, apa sajakah duapuluh kitab Puràóa yang terpenting itu?
Enam puràóa yang ditujukan untuk memuja Viûóu adalah Viûóu puràóa, Nàrada puràóa, Úrìmad-bhàgavatam, Garuða puràóa, Padma puràóa dan Varàha puràóa.
Enam puràóa yang ditujukan untuk memulyakan dewa Úiva adalah Matsya puràóa, Kùrma puràóa, Liòga puràóa, Vàyu puràóa, Skanda puràóa dan Agni puràóa.
Enam puràóa yang ditujukan untuk memulyakan dewa Brahmà adalah Brahmà puràóa, Brahmàóða puràóa, Brahmàvaivarta puràóa, Màrkaóðeya puràóa, Bhaviûya puràóa dan Vàmana puràóa.
Menurut kebanyakan pendapat, Úiva puràóa dan Harivaýsa puràóa juga adalah puràóa major, meskipun tidak dimasukkan kedalam daftar delapan belas puràóa yang utama.

Ayah, apakah ada Puràóa Minor?
Ya benar sekali. Puràóa-puràóa minor itu disebut sebagai Upapuràóa. Percaya atau tidak, setidaknya ada duapuluh tujuh puràóa minor. Mereka adalah Àditya, Aúcarya, Ausanasa, Bhàskara, Devì, Úaiva (beberapa orang menyebutnya sebagai puràóa mayor), Durvàsa, Kàlika, Kalki, Kapila, Maheúvara, Mànava, Maricì, Nandikeúvara, Nàrada, Narasiýha, Paràúara, Sàmba, Sanatkumàra, Úivadharma, Sùrya, Úuta Saýhità, Uúana, Vàruóa, Yuga, Vaya dan Våhan. Aku yakin bahwa daftar yang aku berikan kepadamu bukanlah daftar yang sempurna. Karena masih ada banyak puràóa dan kitab sejenisnya yang masih belum diungkap keberadaannya oleh para penganjur ajaran Hindu.

Apakah Úrìmad Bhàgavatam merupakan Kitab Suci yang penting?
Ini adalah sebuah kitab yang amat penting bagi Hindu dan khususnya bagi penganut Hare Kåûóa. Kitab ini berisikan 18.000 sloka dan dua belas bab yang dikenal sebagai Skanda. Kitab ini ditulis oleh åûi Bàdaràyaóa, yang juga dikenal sebagai Vedavyàsa. Pendiri utama kitab Ûrìmad Bhàgavatam ini adalah åûi Úuka, putra Vedavyàsa. Kitab ini diceritakan kepada raja Parìkûit, penerus terakhir dinasti para Pàóðava, oleh åûi Úuka, tujuh hari sebelum kematian sang raja oleh ular Takûaka yang telah diramalkan sebelumnya. Kebanyakan buku ini berisikan dialog antara raja Parìkûit dan åûi Úuka. Úrìmad Bhàgavatam terdiri dari berbagai kisah tentang avatàra Viûóu. Sepuluh bab dalam kitab ini berisikan kisah tentang Kåûóa avatàra secara mendetail. Bab terakhir berisikan penjelasan tentang kisah Kaliyuga, masa sekarang dan avatàra terakhir Viûóu yaitu Kalki. Juga ada penjelasan yang detail tentang pralaya, penghancuran total, pada bab terakhir. Kitab ini adalah sebuah otoritas bagi kaum Vaiûóava, dan sebagaimana yang telah aku katakan bahwa kitab ini adalah pedoman penting bagi penganut Hare Kåûóa.
Menurut Úrìmad Bhàgavatam, alam semesta dan seluruh ciptaan berasal dari kehendak Tuhan yang menjadikan permainan Illahi-Nya. Seorang penyembah yang tercerahi akan merasakan bahwa dirinya adalah bagian dari Tuhan. Menurut kitab ini, ada sembilan cara yang berbeda untuk menunjukkan rasa bhakti kita kepada Tuhan, seperti mendengarkan kisah-Nya, bermeditasi, melayani dan akhirnya menyerahkan diri kepada kehendak Tuhan.

Struktur kitab suci Hindu

Úruti berarti “ Yang didengar”
1. Veda        : Åig Veda
                       Sàma Veda
                       Yajur Veda
                       Atharva Veda
2. Upaniûad :    108 Upaniûad (ada pada penjelasan tentang Upaniûad Utama)

Småti : “sesuatu yang diingat”
1. Vedàòga  : Dharma Sùtra (Manu Småti, Gautama Småti, Yàjñavalkya Småti)
                       Jyotiûa
                       Kalpa
                       Úikûa
                       Chanda
                       Nirukta
                       Vyàkaraóa
2. Darúana  : Nyàya
                       Vaiúeûika
                       Sàmkhya
                       Yoga
                       Mìmàýsà
                       Vedànta (Advaita dan Dvaita)
3. Itihàsa     : Ràmàyaóa
                       Mahàbhàrata
4. Puràóa    : Mahàpuràóa
                       Upapuràóa
5. Upaveda  : Àyur Veda
                       Dhanur Veda
                       Gandharva veda.
                       Artha úàstra
6. Àgama    : Vaiûóava
                       Úaiva
                       Úakti
7. Upàòga   : Logika, ritual dalam bentuk pemikiran.
8. Tantra
9. Càrvàka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar