Kamis, 09 Agustus 2012

PAÑCA TANTRA DAN ARTHAÚÀSTRA - Mengenal Hinduisme



Apakah yang dimaksud dengan Pañca Tantra?
Pañca tantra adalah sebuah koleksi cerita yang dikisahkan oleh seorang bijak bernama Viûóuúarman pada beberapa orang pengeran untuk mengajarkan mereka tentang urusan duniawi. Dibalik setiap kisah, ada sebuah nilai moral, yang menunjukkan perbuatan bijak yang harus dilakukan oleh orang bijak. Kitab ini juga mengajarkan tatacara dan pemahaman sifat manusia.

Dalam kisah ini, kejahatan manusia diibaratkan sebagai pertunjukan sifat kebinatangan, yang menjadi pemeran utama dari kisah ini adalah dua ekor srigala yaitu Karaþaka dan Damanaka. Dikatakan bahwa kitab yang terkenal ini disusun pada tahun 200 sebelum Masehi. Salah satu buku yang sangat bagus dari Pañca tantra ini adalah yang diterjemahkan oleh Arthur W. Ryder (university of Chicago press 1925). Terjemahan lainnya tentang Pañca tantra ditulis oleh Mr. D. Ghosal, yang berjudul, “Thirty five story from Pañca tantra. (Calcuta, 1925)


Ayah, apakah Artha Úàstra itu?
Arthaúàstra adalah sebuah kode etik untuk para raja yang ditulis oleh perdana menteri Dinasty Kauþilya atau Càóakya (sebenarnya kata Kautilya berarti ketidak lurusan atau kecurangan) Artha úàstra ditujukan untuk Venus dan Jupiter dan berisikan ajaran Nyàya dan Atharva Veda. Percaya atau tidak, seperti penemuan Laut mati, kitab ini juga baru ditemukan pada tahun 1905.
Kitab ini dibagi dalam lima belas bagian yang berisikan ajaran politik dan sosial. Selain mengajarkan cara untuk memerintah kerajaan dengan baik, kitab ini juga mengajarkan sistem mata-mata yang efektif. Kitab ini juga mengajarkan berbagai cara untuk menyiksa musuh. Diajarkan juga berbagai cara penyiksaan tubuh, seperti mencambuk hingga mati, menyiksa dalam tabung air dan berbagai jenis penyiksaan anggota tubuh. Ini mungkin adalah kitab yang paling khusus dan berbeda dari kitab lainnya. Namun juga merupakan kitab yang berbau kriminal.


Apakah Hukum-hukum Hindu juga mengalami perubahan dari waktu ke waktu?
Demikianlah adanya. Para åûi yang meghantar Hindu dari masa kemasa telah membuat perubahan sesuai dengan tuntutan jaman.


Jadi apakah Hindu mengijinkan adanya pengenalan Hukum-hukum baru?
Hindu tidak hanya mengijinkan pengenalan hukum-hukum baru. Namun lebih jauh dari itu, Hindu mengijinkan pemben-tukan kitab suci yang baru. Sekarang ini masyarakat Hindu telah berkembang sangat besar dan sangat disayangkan kalau kebanyakan umat Hindu hanya tahu tentang kisah mitologisnya dan beberapa hal dari Bhagavad Gìtà.
Apakah itu berarti bahwa Hindu merupakan sebuah agama yang mati?
Tidak sama sekali. Karena kita tidak tahu banyak tentang kitab suci Hindu maka itu tidak berarti bahwa kita mengetahui konsep-konsep dan ide yang terdapat dalam Hindu. Kebanyakan umat Hindu mempraktekkan ajaran Hindu dalam kesehariannya. Kehidupan keluarga, sosial dan pekerjaannya adalah refleksi dari pelaksanaan ajaran Hindu, disadari atau tidak. Karena kita melaksanakan ajaran Hindu, maka kita menghadapi ketegangan dan pertentangan dalam kuantitas yang sangat kecil dalam hidup ini. Aku tahu anakku, kau ingin menanyakan hal-hal yang lebih khusus, namun sebaiknya kita menelusuri sejarah dan perkembangan Hindu terlebih dahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar