Minggu, 05 Agustus 2012

KEPUSTAKAAN SRUTI DAN SMRTI - Mengenal Hinduisme

Ayah, apakah Kitab Suci Hindu?
Nak, kitab suci Hindu secara luas dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok. Yang satu disebut kelompok Úruti (apa-apa yang didengar), dan yang lainnya kelompok Småti (apa-apa yang diingat). Kedua kepustakaan ini dianggap sebagai “wahyu Tuhan” seperti halnya semua kepustakaan Injil dianggap sebagai wahyu Tuhan.



Manakah yang merupakan Kitab Suci Hindu paling utama?
Kitab itu dikenal sebagai Veda, yang berarti “pengetahuan”. Ada empat Veda yang mengajarkan manusia kebenaran tertinggi yang dapat menghantarkannya pada Tuhan. Tiga yang pertama dikenal sebagai Trayi Veda.
Åg Veda (Veda tentang Puji-pujian) terdiri dari 1028 sùkta (sepuluh buku/maóðala) yang ditujukan kepada para dewa seperti Indra dan Agni.
Yajur Veda (Veda tentang Upacara) yang berkenaan dengan pengetahuan upacara. Veda ini didasarkan pada Åg Veda. Ia mengandung aturan-aturan penjelasan bagaimana cara melaksanakan segala macam ritual. Ia tersusun atas sajak dan prosa. Veda ini sebenarnya merupakan buku pegangan para pendeta, yang bahkan menguraikan masalah aturan dan pengaturan tentang bagaimana cara membuat altar. Upacara kurban merupakan salah satu bagian paling penting dalam Veda ini.
Sàma Veda (Veda tentang Musik) bekenaan dengan pengetahuan tentang kidung. Sàma berarti “irama.” Musik tradisional India berasal dari Sàma Veda. Veda ini terdiri dari 1549 sloka, yang juga didasarkan pada Åg Veda, dan sloka-sloka dalam Sàma Veda ini dinyanyikan oleh para pendeta ketika dilakukan upacara Soma. Veda ini sama dengan Kidung Agung dari Kristen. Sebagian besar slokanya merupakan ulangan dari Åg Veda, yang dinyanyikan dalam susunan yang bernada merdu. Seruan dalam Veda ini ditujukan kepada Soma (bulan), Agni (api) dan Indra (Dewa Surga). Salah satu perjanjian tambahan dari Sàma Veda ini adalah Chàndogya Upaniûad.
Atharva Veda terdiri dari pengetahuan yang diberikan oleh maharûi Atharvaóa, yang terdiri dari 731 sùkta dengan 6 000 úloka. Beberapa orang menyatakan bahwa Atharvana bukan memformulasikan Veda ini tetapi merupakan pendeta kepala dalam upacara yang dikaitkan dengannya. Atharvaóa yang dinyatakan dalam Åg Veda dipandang sebagai putra tertua dari Brahmà, sebagai Pencipta. Atharva Veda juga dikenal sebagai Brahmà Veda, karena ia digunakan sebagai pegangan oleh para pendeta pemimpin upacara dan golongan bràhmaóa. Ia mengandung banyak jimat-jimat magis dan jampi-jampi.
Sebagian besar dari kitab-kitab Upaniûad sebenarnya berasal dari Atharva Veda. Percaya atau tidak, kebanyakan mantra pengusir kejahatan atau setan-setan berasal dari Veda ini. Anehnya rekaman tertua tentang Veda tidak membicarakan Veda ini. Tak ada referensi tentang Veda ini dalam Chàndogya Upaniûad atau pada naskah-naskah Bràhmaóa, Jataka ataupun Bhagavad Gìtà. Hal ini dengan jelas menunjukkan bahwa Atharva Veda belum ada ketika ketiga Veda yang lainnya disusun.
Apakah yang terkandung dalam masing-masing Veda?
Kitab-kitab Veda terutama terdiri dari:
1. Saýhità. Naskah puji-pujian dasar, rumusan dan kidung.
2. Bràhmaóa. Arahan untuk melaksanakan ritual.
3. Àraóyaka. Mengandung mantra dan penafsiran  ritual
4. Upaniûad. Ini merupakan sejumlah naskah yang memperlihatkan kebenaran spiritual tertinggi dan berbagai macam jalan yang disarankan untuk mewujudkannya. Kata Upaniûad disusun dari kata upa (dekat), ni (dibawah) dan ûad (duduk). Upaniûad merupakan ajaran yang disampaikan Guru ketika para murid duduk sangat dekat, sehingga tak seorangpun dapat mendengar tanpa disengaja.

Berapakah jumlah kitab Upaniûad?
Ada lebih dari 108 kitab Upaniûad. Sebanyak 13 Upaniûad paling utama adalah: Ìúà, Kena, Kaþha, Praúna, Muóðaka, Màóðùkya, Aitareya, Taittirìya, Chàndogya, Båhad-àraóyaka, Kauûìtaki, Úvetàúvatara dan Maitri. Beberapa buah kitab Upaniûad dinamakan sesuai dengan nama åûi agung yang dilukiskan di dalamnya. Para åûi tersebut antara lain: Màóðùkya, Úvetàúvatara, Kauûìtaki dan Maitri. Upaniûad lain dinamakan sesuai dengan kata pertama dari karya tersebut.
Kita juga memiliki 11 Yoga Upaniûad minor, yang paling utama diantaranya adalah Yogatattva, Dhyànabindù dan Nàdabindù. Yogatattva terdiri dari semua rincian tentang pelaksanaan yoga. Nadabindu, seperti gambaran namanya, terdiri dari fenomena hubungan yang menyertai pelaksanaan yoga tertentu. Dhyanabindu mengandung sukukata tunggal AUÝ dan banyak wahyu mistis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar