Apakah yang dimaksud dengan Jñàna Yoga atau
Darúana?
Jñàna yoga atau darúana, dikenal sebagai
filsafat Hinduisme. Sebenarnya ada enam aliran Jñàna yoga semuanya
didasarkan pada Veda dan dikembangkan dengan teori reinkarnasi. Semuanya
menuntun pada pembebasan. Semua aliran Jñàna yoga itu adalah sebagai
berikut: (1) Sàýkhya, (2) Yoga, (3) Mìmàýsà, (4) Vaiúeûika, (5) Nyàya, (6)
Vedànta. Selanjutnya aliran Vedànta ini dibagi menjadi aliran Advaita
dan Dvaita.
1. Filsafat
Sàýkhya. Ini adalah aliran filsafat tertua didunia. Aliran ini didirikan
oleh åûi Kapila. Aliran ini tidak mengenal adanya kepribadian Tuhan.
Aliran ini memandang alam semesta bersama dengan kekuatan puruûa dan prakåti.
2. Filsafat
Yoga. Yoga adalah kata yang diambil dari akar kata ‘Yuj” yang
berarti ‘bersatu’. Aliran Yoga mewakili filsafat Sàýkhya.
Ide dan konsepnya didasarkan pada sistem dualisme dan tidak berbicara tentang
kepribadian Tuhan. Pada batas tertentu, filsafat ini menyatakan Tuhan sebagai
obyek yang tidak bergerak yang ditandai dengan kata ‘Itu’ sebagai
pengganti kata Tuhan. Ràja yoga dan Haþha yoga adalah bagian dari
filsafat yoga yang terpenting.
3. Filsafat
Mìmàýsà. Yang menjadi perintis dari aliran filsafat ini adalah åûi
Kumàrila dan Prabhakhara. Filsafat ini didasarkan pada
penghindaran kelahiran. Mìmàýsà berarti permulaan Veda. Jaimini
menulis kitab Mìmàýsà Sùtra, yang merupakan sumber terpenting dari
aliran filsafat ini.
4. Vaiúeûika.
Kata ini berarti “kekhususan”. Ini adalah aliran filsafat yang
mengajarkan ilmu pengetahuan yang pada jaman ini dikenal sebagai Ilmu Kimia.
Filsafat ini didirikan oleh åûi Kaóàda, yang menulis kitab Vaiúeûika
Sùtra. Filsafat ini mengajarkan bahwa alam semesta ini terdiri atas
sembilan elemen yaitu: tanah, air, api, udara, jìva, pikiran, ether, waktu dan
ruang. Tidak ada kata Tuhan dalam kitab ini melainkan diwakili dengan kata “Itu”
5. Filsafat
Nyàya. Aliran filsafat ini didirikan oleh åûi Gautama. Beliau
menulis buku yang dikenal sebagai Nyàya Sùtra. Aliran ini khususnya
berisi analisa-analisa logis tentang dunia dan aliran ini menampakkan
kecenderungan atheistik. Aliran ini mewakili filsafat Vaiúeûika.
6. Aliran
Vedànta. Vedànta berarti ‘akhir dari Veda’ ini menandakan bahwa
filsafat ini ditulis berdasarkan kitab Upaniûad yang merupakan bagian
akhir dari semua Veda. (Aliran Mìmàýsà adalah permulaan dari Veda dan
didasarkan pada konsep dan ideologi Veda). Aliran Vedànta ini didirikan
oleh åûi Bàdaràyaóa yang menulis buku yang berjudul Vedànta
Sùtra atau Brahmà Sùtra. Ajaran Vedànta dititik pusatkan pada
konsep bahwa Brahman dan Àtman itu adalah satu dan sama. Menurut
aliran ini yang ada hanyalah Brahman. Masalah manusia bukanlah dosa
namun adalah ketidaktahuan. Ketidak-tahuan akan diri sejati adalah penyebab
dari perputaran kehidupan dan kematian.
Filsafat Advaita dan Dvaita adalah
dua cabang pengetahuan penting yang muncul dari aliran Vedànta. Pendiri
dari aliran Vedànta ini adalah Åûi Adi Úaòkaràcàrya. Melalui
tafsiannya terhadap Upaniûad dan Brahmà Sùtra, beliau kemudan
mendirikan ajaran Vedànta. Sedangkan pendiri aliran Dvaita adalah
åûi Ràmànuja dan Madhva. Teori Úaòkara tentang
Advaita adalah satu keberadaan realitas yang disebut sebagai Brahman,
sedangkan Ràmànuja dan Madhva mengambil dua posisi
realitas yaitu yang berdiri sendiri dan yang tergantung. Tuhan adalah yang
mandiri. Sedangkan jìva dan tubuh ber-gantung dan dikendalikan oleh
Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar