Minggu, 12 Agustus 2012

JÑÀNA YOGA - Mengenal Hinduisme



Apakah yang dimaksud dengan Jñàna Yoga atau Darúana?
Jñàna yoga atau darúana, dikenal sebagai filsafat Hinduisme. Sebenarnya ada enam aliran Jñàna yoga semuanya didasarkan pada Veda dan dikembangkan dengan teori reinkarnasi. Semuanya menuntun pada pembebasan. Semua aliran Jñàna yoga itu adalah sebagai berikut: (1) Sàýkhya, (2) Yoga, (3) Mìmàýsà, (4) Vaiúeûika, (5) Nyàya, (6) Vedànta. Selanjutnya aliran Vedànta ini dibagi menjadi aliran Advaita dan Dvaita.

1. Filsafat Sàýkhya. Ini adalah aliran filsafat tertua didunia. Aliran ini didirikan oleh åûi Kapila. Aliran ini tidak mengenal adanya kepribadian Tuhan. Aliran ini memandang alam semesta bersama dengan kekuatan puruûa dan prakåti.
2. Filsafat Yoga. Yoga adalah kata yang diambil dari akar kata ‘Yuj” yang berarti ‘bersatu’. Aliran Yoga mewakili filsafat Sàýkhya. Ide dan konsepnya didasarkan pada sistem dualisme dan tidak berbicara tentang kepribadian Tuhan. Pada batas tertentu, filsafat ini menyatakan Tuhan sebagai obyek yang tidak bergerak yang ditandai dengan kata ‘Itu’ sebagai pengganti kata Tuhan. Ràja yoga dan Haþha yoga adalah bagian dari filsafat yoga yang terpenting.  
3. Filsafat Mìmàýsà. Yang menjadi perintis dari aliran filsafat ini adalah åûi Kumàrila dan Prabhakhara. Filsafat ini didasarkan pada penghindaran kelahiran. Mìmàýsà berarti permulaan Veda. Jaimini menulis kitab Mìmàýsà Sùtra, yang merupakan sumber terpenting dari aliran filsafat ini.
4. Vaiúeûika. Kata ini berarti “kekhususan”. Ini adalah aliran filsafat yang mengajarkan ilmu pengetahuan yang pada jaman ini dikenal sebagai Ilmu Kimia. Filsafat ini didirikan oleh åûi Kaóàda, yang menulis kitab Vaiúeûika Sùtra. Filsafat ini mengajarkan bahwa alam semesta ini terdiri atas sembilan elemen yaitu: tanah, air, api, udara, jìva, pikiran, ether, waktu dan ruang. Tidak ada kata Tuhan dalam kitab ini melainkan diwakili dengan kata “Itu”
5. Filsafat Nyàya. Aliran filsafat ini didirikan oleh åûi Gautama. Beliau menulis buku yang dikenal sebagai Nyàya Sùtra. Aliran ini khususnya berisi analisa-analisa logis tentang dunia dan aliran ini menampakkan kecenderungan atheistik. Aliran ini mewakili filsafat Vaiúeûika.
6. Aliran Vedànta. Vedànta berarti ‘akhir dari Veda’ ini menandakan bahwa filsafat ini ditulis berdasarkan kitab Upaniûad yang merupakan bagian akhir dari semua Veda. (Aliran Mìmàýsà adalah permulaan dari Veda dan didasarkan pada konsep dan ideologi Veda). Aliran Vedànta ini didirikan oleh åûi Bàdaràyaóa yang menulis buku yang berjudul Vedànta Sùtra atau Brahmà Sùtra. Ajaran Vedànta dititik pusatkan pada konsep bahwa Brahman dan Àtman itu adalah satu dan sama. Menurut aliran ini yang ada hanyalah Brahman. Masalah manusia bukanlah dosa namun adalah ketidaktahuan. Ketidak-tahuan akan diri sejati adalah penyebab dari perputaran kehidupan dan kematian.
Filsafat Advaita dan Dvaita adalah dua cabang pengetahuan penting yang muncul dari aliran Vedànta. Pendiri dari aliran Vedànta ini adalah Åûi Adi Úaòkaràcàrya. Melalui tafsiannya terhadap Upaniûad dan Brahmà Sùtra, beliau kemudan mendirikan ajaran Vedànta. Sedangkan pendiri aliran Dvaita adalah åûi Ràmànuja dan Madhva. Teori Úaòkara tentang Advaita adalah satu keberadaan realitas yang disebut sebagai Brahman, sedangkan Ràmànuja dan Madhva mengambil dua posisi realitas yaitu yang berdiri sendiri dan yang tergantung. Tuhan adalah yang mandiri. Sedangkan jìva dan tubuh ber-gantung dan dikendalikan oleh Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar