Ayah, apa sajakah ajaran Manu itu?
Ajaran Manu adalah kode etik
yang ditulis oleh åûi Manu. Hanya sedikit yang diketahui tentang Manu.
Dalam cerita mitologi, beliau dikenal sebagai Svàyambhuva Manu.
Pesan-pesan Manu dikenal sebagai Manusmåti atau Manu
saýhità atau Mànavadharmaúàstra. Kitab ini adalah kitab hukum Hindu
yang pertama. Menurut mitologi Hindu, Manu menu-runkan ajarannya
yang berjumlah seratus ribu sloka pada åûi Bhågu, yang kemudian
menurunkannya pada åûi Nàrada. Åûi Nàrada kemudian merampingkan
jumlah sloka itu menjadi dua belas ribu. Selanjutnya kitab ini dipersingkat
menjadi delapan ribu sloka oleh åûi Màrkaóðeya. Percaya atau tidak, åûi
Sumati kemudian mempersingkatnya menjadi empat ribu aloka. Akhirnya
seorang åûi yang tidak mencantumkan namanya membuat kitab ini menjadi
2685 sloka.
Ajaran Manu ini memiliki
dua belas bab dan ajarannya menyentuh segala aspek kehidupan seperti
penghormatan kepada orang tua dan guru, penyesalan dan pengakuan, melakukan
upacara persembahan, aturan perang, makanan dan minuman yang terlarang, dosa
dan penebusannya.
Salah satu bagian yang paling penting
dari ajaran ini adalah penggambaran sistem kasta yang terkenal itu. Manu
menulis, “untuk perkembangan dunia, Brahmà menciptakan Bràhmaóa
(golongan pendeta), Kûatriya (prajurit perang), Vaiúya (kaum pedagang) dan
Úùdra (pekerja biasa), masing-masing dari wajah, tangan, paha, dan kakinya”
Manu menempatkan bràhmaóa pada kedudukan yang sangat
istimewa dan kasta rendahan pada posisi terbawah dalam ajarannya.
Mengenai kewajiban wanita, Manu
menulis, bahwa seorang gadis muda atau yang sudah tua tidak boleh melakukan
sesuatu sendiri-sendiri, bahkan dalam rumahnya sekalipun. Dia hendaknya dijaga
oleh ayahnya jika masih kanak-kanak, oleh suaminya jika sudah berumah-tangga,
dan oleh anak-anaknya jika sudah berusia tua. Tidak ada upacara kurban tirakat atau
puasa yang boleh dilakukan tanpa ditemani oleh suaminya. Jika seorang wanita
melanggar tugas-tugasnya selama didunia maka setelah mati dia akan lahir
sebagai serigala. Bahkan memukuli istri orang lain diperkenankan oleh kitab
ini, pada situasi dan kondisi tertentu.
Buku I menerangkan tentang filsafat
penciptaan. Manu mengajarkan dengan sangat terbuka tentang hal
yang berhubungan dengan penciptaan. Pada mulanya dunia berada dalam kegelapan,
lalu Tuhan menciptakan dunia, lalu cahaya dan selanjutnya air. Dari air itu
keluarlah telur maha besar yang berwarna keemasan dan dari dalam telur itu Ia
sendiri lahir dalam wujud Brahmà (dewa pencipta). Dewa Brahmà kemudian
menciptakan seorang laki-laki dan seorang wanita.
Ajaran Manu menunjukkan
adanya teori Reinkarnasi. Manu menulis,“Manusia mendapatkan kehidupan
sebagai mahluk tak bergerak (pohon dan sejenisnya) sebagai akibat dari
perbuatan jahat yang dilakukan dengan badannya, kehidupan sebagai burung dan
binatang peliharaan akibat dari kejahatan yang dilakukan dengan kata-katanya
dan sebagai mahluk terendah karena kejahatan yang dilakukan oleh pikirannya”
Buku II, III, IV, V, VI menjelaskan
tentang empat tahapan kehidupan manusia. Empat tahapan ini adalah Kaumàram (masa
muda), Gåhastyam (masa berumah-tangga), Vàna-prasthyam (masa
bertapa), dan Saýnyàsam (hidup melepaskan keduniawian). Selama masa Kaumàram,
seseorang diharuskan 100 % brahmacarya (selibat). Pada masa Gåhastyam,
ia diharuskan untuk menikahi seorang gadis perawan dari kastanya. Jika karma
sebagai pelaku rumah tangga telah habis dan jika usianya telah tua, maka
diharuskan menjalani kehidupan dalam hutan untuk melakukan latihan rohani,
tapabrata hingga akhirnya mencapai tahapan kehidupan sebagai saýnyàsin yang
terlepas dari keduniawian. Hidup sebagai saýnyàsin adalah hidup yang
sepenuhnya menyerahkan kehendak pribadi kepada kehendak Tuhan.
Ayah, apakah dalam Hindu ada suatu kisah yang
menyerupai kisah “Noah Ark” dalam Injil?
Ada sebuah kisah dalam Hindu yang
hampir serupa dengan “Perahu Nabi Nuh”. Menurut kisah yang
terdapat dalam sebuah kitab suci Hindu yang bernama Úatapatha Brahmaóa,
ketika Manu sedang mencuci dilaut, tiba-tiba seekor ikan berada
dalam cakupan tangannya di air. Ikan itu berkata, “selamatkanlah aku maka
aku akan menyelamatkanmu dari banjir besar kelak”. Pada mulanya Manu
tidak percaya dengan hal itu, namun selanjutnya ia memutuskan untuk
mengikuti perintah ikan itu. Pada mulanya Manu menaruh ikan itu
pada sebuah tempayan air. Saat itu juga sang ikan membesar dan memenuhi
tempayan, maka Manu kemudian menaruhnya dalam sebuah kolam. Namun
dalam waktu sekejap ikan itu langsung membesar dan memenuhi kolam dan akhirnya
ikan itu terpaksa harus dibawa ke laut kembali. Ikan ajaib itu kemudian
menyarankan Manu untuk membuat sebuah perahu dan memperingatkannya
bahwa suatu badai besar akan menghancurkan seluruh dunia. Manu menuruti
perintah ikan itu lalu membuat sebuah perahu yang besar. Ikan ajaib itu
sebenarnya adalah yang berinkarnasi, yang dikenal sebagai Matsya avatàra.
Ketika banjir besar itu datang, Manu kemudian memasuki perahu
besar itu dan air bah yang besar membawa perahu itu ke sebuah gunung. Air bah
itu menghanyutkan semua mahluk kecuali Manu. Setelah air bah itu
berkurang, maka Manu kembali kedataran. Disinilah, dikatakan Manu
memulai kehidupannya selama 4 milyard 320 juta tahun (ini adalah waktu
berlangsungnya empat Yuga: Kåta, Tretà, Dvàpara dan Kalì yuga).
Hindu meyakini bahwa kisah ini akan berulang pada awal masa yang akan datang.
Jadi nama Manu bukanlah sebuah nama orang, namun
hanya gelar saja?
Kau benar sekali. Manu adalah
sebuah gelar penguasa seluruh dunia. Manu akan lahir pada setiap
penciptaan alam semesta dalam waktu yang tak terbatas. Setiap Manu hidup
dalam satu perioda waktu yang disebut sebagai Manvantara (perioda Manu).
Menurut Mitologi, satu kalpa (8.640.000.000) terdiri dari empat belas perioda Manu.
Empat belas Manu itu adalah Svàyambhuva, Svàrociûa, Uttama, Tàmasa,
Raivata, Càkûuûa, Vaivasvata (Noah Hindu, Manu perioda sekarang
ini), Sàvarói (belum datang), Dakûa Sàvarói, Dharma Sàvarói, Rudra
Savarói, Roucya Sàvarói dan Indra Sàvarói. Seperti yang telah
aku katakan sebelumnya, semua Manu ini datang dan pergi dalam siklus
yang tak pernah terputus.
Ayah, saya tahu bahwa ajaran Manu meliputi banyak
hal. Mohon beritahukahlah hal manakah yang paling menarik bagi ayah?
Konsepnya tentang waktu dan
pernyataannya bahwa alam semesta mengalami perputaran kelahiran dan kehancuran
yang konstan, adalah bagian yang paling menarik bagiku. Manu membagi
waktu demikian, jika mata berkedip sebanyak delapan belas kali maka waktu yang
dihabiskan adalah satu kaûþha, tiga puluh kaûþha membentuk satu kalà,
tiga puluh kalà membentuk satu satu muhùrta, dan tiga puluh muhùrta
membentuk satu siang dan malam.
Dengan tidak mengurangi hormat saya pada ajaran Manu, tidakkah ayah berpendapat bahwa
pernyataan-pernya-taannya tentang wanita tampak tidak masuk akal? Bagai-manakah
ia membuat pengelom-pokkan kasta yang menjadi sumber pertentangan bagi Hindu?
Saya sedih setelah mengetahui ini sebagai ajaran Hindu.
Aku dapat memahami perasaanmu dengan
baik dan akupun setuju dengan pernyataanmu. Namun pahamilah bahwa melalui
ajaran Manu ini, kau dapat menyaksikan peradaban keseluruhan masyarakat
yang terdapat pada lembah sungai India utara. Kebanyakan ajaran ini sebenarnya
diperuntukkan bagi masyarakat pada perioda waktu itu dan tidak ada pengaruhnya
dengan kehidupan yang kita jalani sekarang ini. Demikian juga jika kau membaca Perjanjian
Lama, khususnya pada bagian eksodus, disana ada pernyataan tentang
perbudakan dan sebagainya. Kita tahu bahwa pada masa sekarang ini, kita tak
dapat memperlakukan seseorang seperti memperlakukan budak-budak pada jaman Perjanjian
Lama. Sebagaimana telah aku beritahukan sebelumnya, sejarah adalah bagian
dari setiap kitab suci, sedemikian banyaknya hingga kita tak dapat menghakimi
berbagai pernyataan yang terdapat didalamnya. Sebuah masyarakat yang dewasa,
dalam peradaban gelap cenderung membuat banyak kesalahan.
Semua agama didunia ini memberikan
kedudukan yang istimewa pada para pria dan kedudukan yang rendah pada wanita.
Namun pahamilah bahwa dari sudut pandang sejarah pada waktu itu, dimana wanita
secara emosional dan phisik, cenderung lebih lemah. Akan tetapi jangan berharap
sekarang ini akan ada orang yang berani mengeluarkan pernyatan seperti itu.
Ingatlah negara demokrasi terbesar didunia yaitu India memiliki seorang wanita
sebagai pemimpin eksekutifnya dan sampai sekarang kita masih membanggakan
almarhum Ny. Indira Gandhi. Orang boleh setuju atau tidak dengan
kebijaksanaan-kebijaksanaan beliau, namun fakta menyatakan bahwa segala
halangan dan rintangan dapat dihalau dengan kehebatan kepemimpinan beliau.
Beliau, sebagaimana yang menjadi keinginannya, adalah Joan of Arc-nya
India. Jangan lupa bahwa Manu yang membatasi kebebasan wanita
juga berkata,“wanita harus dihormati dan dipuja oleh ayah dan saudara, oleh
suami dan saudara ipar, yang meng-inginkan kesejahteraan. Dimana para wanita
dihormati maka disanalah para dewa bergembira, namun jika mereka tidak
dihormati, maka segala upacara ritual yang dilakukan akan menjadi sia-sia.”
Seperti
pendapatmu, aku juga harus menyatakan bahwa sisim kasta adalah sebuah
penghinaan terhadap Hindu. Aku rasa tidak ada orang yang berpikir baik dan
lurus yang akan mendukung sistem kasta ini. Sistem ini hanya akan mem-perbesar
dominasi kasta bràhmaóa atas kasta yang lebih rendah yang menyebabkan
Hindu menjadi sumber pembicaraan dalam umat lain. Ingatlah bahwa Buddha yang
berasal dari kasta yang tertinggi juga tidak mengakui adanya sistem kasta ini.
Jadi sistem kasta ini mungkin timbul sebagai akibat adanya kepentingan tertentu
namun setelah waktu berlalu, maka sistem ini malah menjadi sebuah kutukan,
bukannya berkah bagi Hindu. Gandhi berkata, “jika suatu konsep yang
tidak menyentuh kebenaran menjadi bagian ajaran Hindu, maka itu akan menjadi
penghinaan bagi Hindu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar