Rabu, 08 Agustus 2012

AJARAN ÅÛI MANU - Mengenal Hinduisme



Ayah, apa sajakah ajaran Manu itu?
  Ajaran Manu adalah kode etik yang ditulis oleh åûi Manu. Hanya sedikit yang diketahui tentang Manu. Dalam cerita mitologi, beliau dikenal sebagai Svàyambhuva Manu. Pesan-pesan Manu dikenal sebagai Manusmåti atau Manu saýhità atau Mànavadharmaúàstra. Kitab ini adalah kitab hukum Hindu yang pertama. Menurut mitologi Hindu, Manu menu-runkan ajarannya yang berjumlah seratus ribu sloka pada åûi Bhågu, yang kemudian menurunkannya pada åûi Nàrada. Åûi Nàrada kemudian merampingkan jumlah sloka itu menjadi dua belas ribu. Selanjutnya kitab ini dipersingkat menjadi delapan ribu sloka oleh åûi Màrkaóðeya. Percaya atau tidak, åûi Sumati kemudian mempersingkatnya menjadi empat ribu aloka. Akhirnya seorang åûi yang tidak mencantumkan namanya membuat kitab ini menjadi 2685 sloka.
Ajaran Manu ini memiliki dua belas bab dan ajarannya menyentuh segala aspek kehidupan seperti penghormatan kepada orang tua dan guru, penyesalan dan pengakuan, melakukan upacara persembahan, aturan perang, makanan dan minuman yang terlarang, dosa dan penebusannya.
Salah satu bagian yang paling penting dari ajaran ini adalah penggambaran sistem kasta yang terkenal itu. Manu menulis, “untuk perkembangan dunia, Brahmà menciptakan Bràhmaóa (golongan pendeta), Kûatriya (prajurit perang), Vaiúya (kaum pedagang) dan Úùdra (pekerja biasa), masing-masing dari wajah, tangan, paha, dan kakinya” Manu menempatkan bràhmaóa pada kedudukan yang sangat istimewa dan kasta rendahan pada posisi terbawah dalam ajarannya.
Mengenai kewajiban wanita, Manu menulis, bahwa seorang gadis muda atau yang sudah tua tidak boleh melakukan sesuatu sendiri-sendiri, bahkan dalam rumahnya sekalipun. Dia hendaknya dijaga oleh ayahnya jika masih kanak-kanak, oleh suaminya jika sudah berumah-tangga, dan oleh anak-anaknya jika sudah berusia tua. Tidak ada upacara kurban tirakat atau puasa yang boleh dilakukan tanpa ditemani oleh suaminya. Jika seorang wanita melanggar tugas-tugasnya selama didunia maka setelah mati dia akan lahir sebagai serigala. Bahkan memukuli istri orang lain diperkenankan oleh kitab ini, pada situasi dan kondisi tertentu.
Buku I menerangkan tentang filsafat penciptaan. Manu mengajarkan dengan sangat terbuka tentang hal yang berhubungan dengan penciptaan. Pada mulanya dunia berada dalam kegelapan, lalu Tuhan menciptakan dunia, lalu cahaya dan selanjutnya air. Dari air itu keluarlah telur maha besar yang berwarna keemasan dan dari dalam telur itu Ia sendiri lahir dalam wujud Brahmà (dewa pencipta). Dewa Brahmà kemudian menciptakan seorang laki-laki dan seorang wanita.
Ajaran Manu menunjukkan adanya teori Reinkarnasi. Manu menulis,“Manusia mendapatkan kehidupan sebagai mahluk tak bergerak (pohon dan sejenisnya) sebagai akibat dari perbuatan jahat yang dilakukan dengan badannya, kehidupan sebagai burung dan binatang peliharaan akibat dari kejahatan yang dilakukan dengan kata-katanya dan sebagai mahluk terendah karena kejahatan yang dilakukan oleh pikirannya”
Buku II, III, IV, V, VI menjelaskan tentang empat tahapan kehidupan manusia. Empat tahapan ini adalah Kaumàram (masa muda), Gåhastyam (masa berumah-tangga), Vàna-prasthyam (masa bertapa), dan Saýnyàsam (hidup melepaskan keduniawian). Selama masa Kaumàram, seseorang diharuskan 100 % brahmacarya (selibat). Pada masa Gåhastyam, ia diharuskan untuk menikahi seorang gadis perawan dari kastanya. Jika karma sebagai pelaku rumah tangga telah habis dan jika usianya telah tua, maka diharuskan menjalani kehidupan dalam hutan untuk melakukan latihan rohani, tapabrata hingga akhirnya mencapai tahapan kehidupan sebagai saýnyàsin yang terlepas dari keduniawian. Hidup sebagai saýnyàsin adalah hidup yang sepenuhnya menyerahkan kehendak pribadi kepada kehendak Tuhan.

Ayah, apakah dalam Hindu ada suatu kisah yang menyerupai kisah “Noah Ark” dalam Injil?
Ada sebuah kisah dalam Hindu yang hampir serupa dengan “Perahu Nabi Nuh”. Menurut kisah yang terdapat dalam sebuah kitab suci Hindu yang bernama Úatapatha Brahmaóa, ketika Manu sedang mencuci dilaut, tiba-tiba seekor ikan berada dalam cakupan tangannya di air. Ikan itu berkata, “selamatkanlah aku maka aku akan menyelamatkanmu dari banjir besar kelak”. Pada mulanya Manu tidak percaya dengan hal itu, namun selanjutnya ia memutuskan untuk mengikuti perintah ikan itu. Pada mulanya Manu menaruh ikan itu pada sebuah tempayan air. Saat itu juga sang ikan membesar dan memenuhi tempayan, maka Manu kemudian menaruhnya dalam sebuah kolam. Namun dalam waktu sekejap ikan itu langsung membesar dan memenuhi kolam dan akhirnya ikan itu terpaksa harus dibawa ke laut kembali. Ikan ajaib itu kemudian menyarankan Manu untuk membuat sebuah perahu dan memperingatkannya bahwa suatu badai besar akan menghancurkan seluruh dunia. Manu menuruti perintah ikan itu lalu membuat sebuah perahu yang besar. Ikan ajaib itu sebenarnya adalah yang berinkarnasi, yang dikenal sebagai Matsya avatàra. Ketika banjir besar itu datang, Manu kemudian memasuki perahu besar itu dan air bah yang besar membawa perahu itu ke sebuah gunung. Air bah itu menghanyutkan semua mahluk kecuali Manu. Setelah air bah itu berkurang, maka Manu kembali kedataran. Disinilah, dikatakan Manu memulai kehidupannya selama 4 milyard 320 juta tahun (ini adalah waktu berlangsungnya empat Yuga: Kåta, Tretà, Dvàpara dan Kalì yuga). Hindu meyakini bahwa kisah ini akan berulang pada awal masa yang akan datang.


Jadi nama Manu bukanlah sebuah nama orang, namun hanya gelar saja?
Kau benar sekali. Manu adalah sebuah gelar penguasa seluruh dunia. Manu akan lahir pada setiap penciptaan alam semesta dalam waktu yang tak terbatas. Setiap Manu hidup dalam satu perioda waktu yang disebut sebagai Manvantara (perioda Manu). Menurut Mitologi, satu kalpa (8.640.000.000) terdiri dari empat belas perioda Manu. Empat belas Manu itu adalah Svàyambhuva, Svàrociûa, Uttama, Tàmasa, Raivata, Càkûuûa, Vaivasvata (Noah Hindu, Manu perioda sekarang ini), Sàvarói (belum datang), Dakûa Sàvarói, Dharma Sàvarói, Rudra Savarói, Roucya Sàvarói dan Indra Sàvarói. Seperti yang telah aku katakan sebelumnya, semua Manu ini datang dan pergi dalam siklus yang tak pernah terputus.

Ayah, saya tahu bahwa ajaran Manu meliputi banyak hal. Mohon beritahukahlah hal manakah yang paling menarik bagi ayah?
Konsepnya tentang waktu dan pernyataannya bahwa alam semesta mengalami perputaran kelahiran dan kehancuran yang konstan, adalah bagian yang paling menarik bagiku. Manu membagi waktu demikian, jika mata berkedip sebanyak delapan belas kali maka waktu yang dihabiskan adalah satu kaûþha, tiga puluh kaûþha membentuk satu kalà, tiga puluh kalà membentuk satu satu muhùrta, dan tiga puluh muhùrta membentuk satu siang dan malam.

Dengan tidak mengurangi hormat saya pada ajaran Manu, tidakkah ayah berpendapat bahwa pernyataan-pernya-taannya tentang wanita tampak tidak masuk akal? Bagai-manakah ia membuat pengelom-pokkan kasta yang menjadi sumber pertentangan bagi Hindu? Saya sedih setelah mengetahui ini sebagai ajaran Hindu.
Aku dapat memahami perasaanmu dengan baik dan akupun setuju dengan pernyataanmu. Namun pahamilah bahwa melalui ajaran Manu ini, kau dapat menyaksikan peradaban keseluruhan masyarakat yang terdapat pada lembah sungai India utara. Kebanyakan ajaran ini sebenarnya diperuntukkan bagi masyarakat pada perioda waktu itu dan tidak ada pengaruhnya dengan kehidupan yang kita jalani sekarang ini. Demikian juga jika kau membaca Perjanjian Lama, khususnya pada bagian eksodus, disana ada pernyataan tentang perbudakan dan sebagainya. Kita tahu bahwa pada masa sekarang ini, kita tak dapat memperlakukan seseorang seperti memperlakukan budak-budak pada jaman Perjanjian Lama. Sebagaimana telah aku beritahukan sebelumnya, sejarah adalah bagian dari setiap kitab suci, sedemikian banyaknya hingga kita tak dapat menghakimi berbagai pernyataan yang terdapat didalamnya. Sebuah masyarakat yang dewasa, dalam peradaban gelap cenderung membuat banyak kesalahan.
Semua agama didunia ini memberikan kedudukan yang istimewa pada para pria dan kedudukan yang rendah pada wanita. Namun pahamilah bahwa dari sudut pandang sejarah pada waktu itu, dimana wanita secara emosional dan phisik, cenderung lebih lemah. Akan tetapi jangan berharap sekarang ini akan ada orang yang berani mengeluarkan pernyatan seperti itu. Ingatlah negara demokrasi terbesar didunia yaitu India memiliki seorang wanita sebagai pemimpin eksekutifnya dan sampai sekarang kita masih membanggakan almarhum Ny. Indira Gandhi. Orang boleh setuju atau tidak dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan beliau, namun fakta menyatakan bahwa segala halangan dan rintangan dapat dihalau dengan kehebatan kepemimpinan beliau. Beliau, sebagaimana yang menjadi keinginannya, adalah Joan of Arc-nya India. Jangan lupa bahwa Manu yang membatasi kebebasan wanita juga berkata,“wanita harus dihormati dan dipuja oleh ayah dan saudara, oleh suami dan saudara ipar, yang meng-inginkan kesejahteraan. Dimana para wanita dihormati maka disanalah para dewa bergembira, namun jika mereka tidak dihormati, maka segala upacara ritual yang dilakukan akan menjadi sia-sia.”
Seperti pendapatmu, aku juga harus menyatakan bahwa sisim kasta adalah sebuah penghinaan terhadap Hindu. Aku rasa tidak ada orang yang berpikir baik dan lurus yang akan mendukung sistem kasta ini. Sistem ini hanya akan mem-perbesar dominasi kasta bràhmaóa atas kasta yang lebih rendah yang menyebabkan Hindu menjadi sumber pembicaraan dalam umat lain. Ingatlah bahwa Buddha yang berasal dari kasta yang tertinggi juga tidak mengakui adanya sistem kasta ini. Jadi sistem kasta ini mungkin timbul sebagai akibat adanya kepentingan tertentu namun setelah waktu berlalu, maka sistem ini malah menjadi sebuah kutukan, bukannya berkah bagi Hindu. Gandhi berkata, “jika suatu konsep yang tidak menyentuh kebenaran menjadi bagian ajaran Hindu, maka itu akan menjadi penghinaan bagi Hindu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar