Wiúwadewa
Arti sebenarnya dari kata ini adalah ‘seluruh dewa’. Barangkali,
semua dewa
lain yang tak dapat dinyatakan secara khusus dalam doa pujian, dimaksudkan yang
termasuk ke dalam kata ini. Tetapi secara bertahap tampaknya berkembang sebagai
suatu kelompok dewa
khusus seperti Àditya atau
Marut.
Para dewatà ini merupakan
pelindung Åta sebagai
hukum moral. Mereka memusnahkan para musuh dari bhakta-nya, melindungi
kebajikan, memberi tempat tinggal yang layak dan mengendalikan seperti para
raja. Mereka selamanya muda dan tampan. Mereka mudah disenangkan dengan
penghormatan tulus.
Mithologi berikutnya umumnya
melukiskan mereka berjumlah sepuluh:
- Wasu (tempat tinggal),
- Satya (kebenaran),
- Kratu (kehendak),
- Dakûa (ketrampilan),
- Kàla (waktu),
- Kàma (keinginan),
- Dhåti (kesabaran),
- Kuru (leluhur wangsa Kuru),
- Purùravas (mahluk yang berdiam di atmosfir),
- Màdravas (jerit kegembiraan).
Para dewatà ini
dikatakan sangat menyukai persembahan pemakaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar