Jumat, 29 Juni 2012

Wilwatikta (Majapahit)

Wilwatikta 

Majapahit yang dalam Kitab Negarakertagama sering disebut dengan sebutan WILWATIKTA atau TIKTAWILWA (Tiktasriphala), adalah sebuah kerajaan besar Nusantara yang pernah berdiri di kisaran tahun 1293 M hingga 1500 M, yang didirikan oleh Nararya Sanggramawijaya atau Kertarajasa Jayawardhana (Raden Wijaya). 


Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya dan menjadi Kemaharajaan Raya di bawah kepemimpinan Sri Rajasanegara (Hayam Wuruk) yang memerintah antara tahun 1350 M s/d 1389 M, dengan dibantu oleh Mahapatihnya yang terkenal Mpu Mada (Gajah Mada). 

Kerajaan Majapahit ini adalah kerajaan Hindu-Budha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu Kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia, karena wilayah kekuasaannya yang membentang mulai Pulau Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan hingga ke wilayah Indonesia Timur (walaupun luas wilayah kerajaan ini masih menjadi perdebatan).

Tidak banyak terdapat bukti-bukti fisik peninggalan sejarah dari kerajaan Majapahit ini, kemungkinan disebabkan oleh adanya perang saudara (perebutan kekuasaan) pada akhir masa kejayaan kerajaan Majapahit, disamping hal-hal lain yang berkaitan dengan perubahan budaya, wawasan dan pola berpikir masyarakat Indonesia dewasa ini.

Sumber historis utama (dan layak dipercaya) dari kerajaan Majapahit ini adalah Kitab Pararaton, Kidung Harsawijaya dan Kitab Negarakertagama ( judul aslinya Desawarnana), prasasti-prasasti Jawa Kuno serta catatan-catatan sejarah dari Tiongkok dan negara-negara lain. Untuk kitab-kitab lain semacam Babad Tanah Jawa atau Serat Dharmogandhul patut dipertanyakan validitas isinya, karena kitab-kitab tersebut ditulis ratusan tahun setelah kerajaan Majapahit runtuh.

Kejayaan dan kebesaran kerajaan Majapahit ini sebenarnya dapat dibayangkan dari sisa-sisa peninggalan yang berupa Candi (berbahan dasar batu bata merah dan batu andesit) yang masih tegak berdiri hingga saat ini seperti misalnya Candi Wringin-Lawang, Candi Brahu, Candi Bajang-Ratu, Candi Tikus dan masih banyak lainnya yang tersebar di wilayah Propinsi Jawa Timur.  

Dari sekian banyak candi peninggalan yang  tersisa dan masih dapat kita kunjungi sampai saat ini,  terdapat beberapa candi yang sebenarnya merupakan Candi Makam, seperti halnya Candi Simping (makam Bhre Wijaya), Candi Rimbi (makam Tribhuwana), Candi Ngetos (makam Sri Rajasanegara/Hayam Wuruk), Candi Kedhaton dan lain-lainnya. 

Posting mengenai candi nanti khusus ada tersendiri. Mohon sabar, biar datanya lebih valid.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar