Waruóa,
atau ‘yang
meliputi seluruh jagat raya,’ merupakan salah satu dewatà
Vedik tertua.
Kemungkinan dia merupakan personifikasi dari langit; tetapi dia juga dikaitkan
dengan awan-awan dan air, sungai dan lautan. Kadang-kadang dia dipasangkan
dengan Mitra dan dipuja sebagai Mitra Waruóa.
Waruóa merupakan
raja alam semesta dan tinggal di dunia tertinggi. Pengetahuan dan kekuasaannya
takterbatas. Dia memiliki ribuan mata dan mengawasi segenap alam dunia;
sehingga dia merupakan penguasa hukum-hukum moral.
Dia menghukum mereka yang
melanggar hukum ini tetapi memberinya pengampunan karena welas asihnya bila
mereka bertobat dan memohonnya. Dengan menggerakkan Wàyu,
penguasa angin, dia memelihara kehidupan dengan memberinya hujan dan panen.
Walaupun Waruóa
merupakan
dewatà
pemimpin
pada awalnya, tampaknya ia telah menyerahkan tempatnya kepada Indra
dan
Prajàpati.
Dalam literatur mithologi
berikutnya Waruóa
dilukiskan
sebagai dewatà
penguasa
arah Barat dan sebagai penguasa lautan, air dan binatang-binatang air. Dalam
beberapa kuil dia dilukiskan sebagai mengendarai seekor buaya. Pada kedua
lengannya ia menggenggam ular dan jerat (pàúa).
Kadang-kadang ia digambarkan mengendarai sebuah kereta yang ditarik oleh tujuh
ekor angsa dan memegang kembang padma, jerat, kulit kerang dan sebuah wadah
perhiasan pada keempat tangannya. Diatas kepalanya terdapat sebuah payung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar