Anoman / Hanoman berwujud kera putih,
tetapi dapat berbicara dan beradat-istiadat seperti manusia.
Ia
juga dikenal dengan nama ; Anjaniputra (putra Dewi Anjani), Bayudara (putra
Bathara Bayu), Bayusiwi, Guruputra (putra Bathara Guru), Handayapati (mempunyai
kekuatan yang sangat besar), Yudawisma (panglima perang), Haruta (angin),
Maruti, Palwagaseta (kera putih), Prabancana, Ramandayapati (putra angkat Sri
Rama), Senggana (panglima perang), Suwiyuswa (panjang usia) dan Mayangkara (roh
suci, gelar setelah menjadi pendeta di Kendalisada).
Anoman adalah putra Bathara Guru dengan Dewi Anjani, putri sulung Resi Gotama dengan Dewi Windradi dari pertapaan Erriya/Grastina. Anoman merupakan makluk kekasih dewata.
Ia
mendapat anugerah Cupumanik Astagina, juga ditakdirkan berumur panjang, hidup
dari jaman Ramayana sampai jaman Mahabharata, bahkan sampai awal/memasuki jaman
Madya. Anoman memiliki beberapa kesaktian.
Ia
dapat bertriwikrama, memiliki Aji Sepiangin (dari Bathara Bayu), Aji Pameling
(dari Bathara Wisnu), dan Aji Mundri (dari Resi Subali). Tata pakaiannya yang
melambangkan kebesaran, antara lain ; Pupuk Jarotasem Ngrawit, Gelung
Minangkara, Kelat bahu Sigar Blibar, Kampuh/Kain Poleng berwarna hitam, merah
dan putih, Gelang/Binggel Candramurti dan Ikat Pinggang Akar Mimang.
Anoman
tiga kali menikah. Pertama dengan Dewi Urangrayung, putri Begawan Minalodra
dari Kandabumi, berputra Trigangga/Triyangga, berujud kera putih. Istri kedua
bernama Dewi Sayempraba, putri raksasa Wisakarma dari Gowawindu, tidak
mempunyai anak. Anoman kemudian menikah dengan Dewi Purwati, putri Resi Purwapada
dari pertapaan Andonsumawi, berputra Purwaganti.
Anoman
mempunyai perwatakan ; pemberani, sopan-santun, tahu harga diri. setia.
prajurit ulung, waspada, pandai berlagu, rendah hati, teguh dalam pendirian,
kuat dan tabah. Ia mati moksa, raga dan sukmanya lenyap di pertapaan
Kendalisada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar