SÙTRAM
yo ivÛaTsU]' ivtt' yiSmn{ot" p[ja —ma" -
sU]'
sU]Sy yo ivÛaTs ivÛaØãõ,' mht( --
Yo
vidyàt sùtraý vitataý yasminnotàá prajà imàá,
Sùtraý sùtrasya yo vidyàtsa vidyàd brahmaóaý
mahat.
(Ath: 10.8.37)
Orang
yang (ya) mengetahuinya (vidyàt) bahwa semua mahluk ini (prajà
imàá) diikat dalam satu benang (sùtraý vitataý) dan orang yang
mengetahui asal benang tersebut (sùtraý sùtrasya) dia sesungguhnya
mengetahui Tuhan yang Mahaagung (brahmaóam mahat)
’Seseorang
yang mengetahui bahwa semua mahluk di dunia ini diikat dalam satu benang,
demikian pula seseorang yang mengetahui asal mulanya benang, dialah sebenarnya
mengetahui Tuhan yang Mahaagung’.
Vedànta menyebutkan
adanya màyà atau kegelapan dengan contoh; seseorang yang memasuki sebuah
hutan lalu melihat pohon yang berbeda-beda yaitu pohon mangga, leci, dan
lain-lain. Dalam hutan, perbedaan pohon itu kelihatan tetapi setelah keluar
dari hutan tersebut dan ketika dilihat dari jarak jauh, tidak kelihatan yang
mana pohon mangga atau leci.
Sekarang hanya kelihatan sebuah hutan yang besar
dan lebat. Demikian juga manusia melihat sesamanya yang berbeda atas dasar ras,
agama, dan lain-lainnya tetapi jika seseorang menda-patkan jñàna
(pengetahuan), màyà yaitu kegelapan akan hilang. Pada waktu itu manusia
tidak akan ada bedanya.
Seperti diketahui, Veda memandang semua manusia di
bumi ini adalah sama dan tidak ada yang rendah ataupun tinggi. Hal tersebut telah
dibahas oleh Àcàrya Úaòkara dalam Brahma Sùtra, bahwa sebenarnya
semua manusia sama karena àtma, tidak berbeda-beda dan itu adalah Brahma.
Perbedaan yang kelihatan di antara manusia hanyalah pikiran bahwa manusia itu
berbeda-beda.
Swàmì Vivekànanda telah
menjelaskan di depan para delegasi agama-agama seluruh dunia di Chicago tahun
1893 melalui Universal Religion, yaitu
bahwa sekarang tidak perlu ada pertikaian atas nama agama dan ras. Semua
manusia sama dan ajaran Vedànta bisa menjadi sebuah ajaran universal,
dan bersatu semua umat manusia di bawah satu payung. Inti sari mantra di atas
adalah semua manusia diikat dengan satu benang yaitu àtma, dan jika
seseorang mengetahui apa yang ada di balik àtma yaitu Brahma
(Tuhan), maka dia itu sesungguhnya mengetahui segalanya dan akan mendapatkan mokûa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar