SÙRYA SEVANA
p[atijRtM.gmug[' huvem vyMpu]midteyoR iv/taR -
Aa×ãiéÛmN{ymanSturiéd–aja
icÛM.gM.=¢Tyah --
Pràtarjitam
bhagamugraý huvema vayam putramaditeryo vidhartà,
Àddhraúcidyamannyamànasturaúcidràjà cidyam bhagam
bhakûìtyàha.
(Yajurveda: 34.35)
Di
waktu pagi (pràtah) yang penuh dengan kejayaan (jitam), penuh
dengan kekayaan (bhagam), yang bercahaya terang (ugram) putranya
antarikûa yaitu Sùrya (aditehputram). Dan kepada Tuhan yang
mengendalikan loka-loka (ya vidhartà) kepada-Nya kami memuja dalam hati
kami (vayam havema). Engkau yang mengendalikan seluruh lapisan
(àdhraá), Engkau mengetahui semuanya (yascit manyamàna) yang
memberikan hukuman kepada yang jahat (tirascit). Engkau rajanya semua
mahluk (ràjà). Tuhan yang kita sembah (yam bhagam) saya
menerima-Mu (ecitbhakûi) yang memberikan pesan kepada semua umat manusia
bahwa semua menyembah Dia dan mengikuti peraturan-peraturan-Nya.
’Oh
Tuhan, yang terwujud dalam aspek sùrya di pagi hari. Engkau penuh
kejayaan, kekayaan dan cahaya terang. Kepada-Mu, wahai Putra Antarikûa,
kami memuja. Kami juga memuja di dalam hati pada yang mengendalikan loka-loka,
karena Engkau sesungguhnya pengendali suluruh lapisan. Engkau mengetahui
semuanya, sehingga bisa memberikan hukuman kepada yang jahat’.
Mantra tersebut khusus diucapkan pada pagi hari. Dalam prabhàt
velà atau brahma muhùrta, pagi hari adalah waktu sebelum matahari
terbit. Di dalam Yajurveda terdapat lima mantra khusus untuk memuja
Tuhan pada waktu pagi dalam manifestasinya sebagai Dewa Sùrya, yaitu
yang dinamakan Sùrya Sevana atau Sùrya Namaskar, yang berarti memuja
Dewa Sùrya.
Dalam mantra di atas dimohon kepada Dewa Sùrya, yaitu
putranya Antarikûa, yang mempunyai cahaya yang agung untuk memberikan
kekuatannya kepada manusia supaya bisa melihat alam ini. Jadi dari kekuatan Sùrya
itulah manusia bisa melihat dan beraktivitas, dan bila tidak ada kekuatan Sùrya,
sulit bagi manusia untuk melakukan tugasnya sehari-hari.
Konsep pemujaan terhadap Sùrya banyak terdapat di
negara-negara Eropa maupun Asia. Sùrya disimbulkan sebagai sumber rezeki
bagi umat manusia. Pagi-pagi kita memohon kepada Dewa Sùrya yang selalu
menampakkan diri, sehingga dari sini manusia dapat belajar tentang ajaran satya
(kebenaran) yang abadi. Dengan selalu memuja Sùrya, kita sudah mempunyai
konsep diri untuk selalu bertekad dan berjalan pada jalan kebenaran.
Dalam mantra tersebut juga dijelaskan, bahwa Tuhan memberikan
perintah kepada umat manusia agar selalu memuja-Nya dan mengikuti ajaran-Nya.
Kita percaya bahwa Dia akan menghukum para penjahat yang tidak mengikuti
perintah atau mengikuti jalan dharma (kebenaran). Dengan mantra tersebut
seseorang memuja Dewa Sùrya supaya bisa melakukan tugas dan kewajibannya
dengan penuh tanggung jawab, dan berada pada jalan yang benar. Jadi, pada waktu
yang begitu mulia, yaitu pagi hari, saatnya manusia bangun dan pertama-tama
memohon kepada Tuhan supaya kita selalu ingat pada-Nya, sebelum melanjutkan
kesibukan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar