PUROHITA
Aig{m¢¬w puroiht' yDSy devm*iTvjm( - hotar' rÓ/atmm(
--
Agni
mìíe purohitaý yajñasya devamåtvijam, hotàraý ratnadhàtamam.
(Ågveda: I.1.1)
Kepada
Dewa Agni (agni) yaitu pemimpin yajña (purohitaý) dewanya yajña
(yajñasya devam) dan åtvija demikian juga pelaksana yajña
(hotàram) yang memiliki dan memberikan kekayaan (ratna dhàtamam)
kepada Dewa Agni tersebut saya memuja (mìíe).
’Saya
memuja Dewa Agni yaitu pemimpin yajña, dewanya yajña demikian
juga pelaksana yajña yang memiliki dan memberikan kekayaan’.
Mantra tersebut berasal dari Ågveda, yaitu mantra yang
pertama. Dalam Ågveda, sebagian besar mantra adalah mengenai Dewa Agni,
baru kemudian tentang Dewa Indra. Mengapa demikian karena Dewa Agni adalah
dewa yang paling penting di seluruh dunia.
Dengan api manusia bisa memasak
sehingga manusia bisa makan makanan yang baik dan sehat untuk kelangsungan
hidupnya. Demikian juga untuk mendekatkan diri kepada Tuhan diperlukan Dewa Agni.
Seperti diketahui bahwa yajña begitu penting dan sangat utama bagi
manusia, karenanya dalam melaksanakan yajña, Dewa Agni perlu
dipuja dengan mengucapkan mantra-mantra tentang Dewa Agni, karena hanya
atas anugrah Dewa Agni yajña bisa berhasil.
Dalam mantra di atas, Dewa Agni disebut sebagai "purohita",
sama seperti dalam melaksanakan yajña yang memerlukan seorang
pendeta/pedanda untuk memimpin proses yajña tersebut dan untuk mewakili
permohonan sang yajamàna.
Demikian juga Dewa Agni merupakan
pemimpin para dewa yang membawa permohonan sang pelaksana yajña tersebut
kepada Tuhan,
"yajñasya devamåtvijam" yang berarti Dewa Agni adalah dewanya yajña,
karena tanpa Dewa Agni yajña tidak bisa dilaksanakan. Dalam upacara yajña
sebagai simbolik dupa digunakan untuk menyimbolkan Dewa Agni (Api).
Perlu diketahui, untuk melaksanakan yajña diperlukan
kehadiran empat ahli untuk menyempurnakan pelaksanan yajña tersebut,
mereka itu adalah: Brahma, Hota, Udgata dan Adhvaryu.
Tiap ahli tersebut mempunyai tugas yang berbeda-beda yaitu Brahma yaitu
orang yang menguasai keempat Veda. Hota adalah sang yajamàna
itu sendiri, Udgata adalah seorang yang ahli Sàmaveda dan Adhvaryu
adalah orang yang ahli Yajurveda.
Dalam Brahmaóagrantha hal
tersebut dibahas supaya pemimpin yajña memiliki pengetahuan tentang Veda.
Jadi, mengapa hal ini ditekankan adalah dengan maksud yajña tersebut
bisa dilaksanakan sesuai dengan Brahmaóagrantha.
Jadi jelasnya dalam
mantra di atas, disebutkan bahwa dalam yajña Dewa Agni ditempatkan
sebagai segala-galanya, dan menjadi yang utama dalam setiap pemujaan dalam yajña.
Kesimpulannya adalah lewat mantra-mantra tersebut kita memuja Dewa Agni supaya
beliau membawa permohonan sang yajamàna kepada Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar