KEBAIKAN
paih no Ag{e r=s" paih /UteRrraV," -
paih
r¢zt £t va ij`a'sto b*hÙano yivî) --
Pàhi
no agne rakûasaá pàhi dhùrteraràvóaá,
Pàhi rìûata uta và jighàýsato båhadbhàno
yaviûþhya.
(Ågveda: I.36.15)
Mahatejas
(bercahaya) (båhadbhàno), Mahakuat pemusnah orang jahat (agne)
Tuhan. Lindungilah (pàhi) kami (nah) dari para raksasa
(rakûasah) jahat (dhùrtaih), rakus, yang tidak ber-dana punia
(arràvaóa) lindungilah kami dari mereka (pàhi). Demikian pula
(uta) dari binatang berbahaya (rìûatah) dan orang yang ingin membunuh
kami (jighàmsatah) lindungilah kami dari mereka (pàhi).
’Oh
Tuhan, yang bertejas (bercahaya) dan Mahakuat, Engkau pemusnah orang jahat,
lindungilah kami dari para raksasa, orang-orang jahat dan rakus yang tidak
berdana punia. Demikian pula, jauhkanlah kami dari binatang berbahaya dan orang
yang ingin membunuh kami’.
Dua jenis kekuatan, yaitu kejahatan dan kebaikan, selalu
berada di dunia ini. Jalan menuju kejahatan lebih gampang sedangkan jalan
menuju kebaikan lebih sulit. Sesuai dengan lingkungannya, ajaran manusia
menerima salah satu jalan dalam hidup ini. Jalan kejahatan adalah tidak baik
bagi manusia, tetapi manusia tetap saja mengikuti jalan tersebut.
Sebagai
contoh sederhana, setiap manusia tahu, merokok tidak baik bagi kesehatan. Juga
di setiap paket bungkus rokok sudah tertulis bahwa merokok tidak baik bagi
kesehatan. Semua mengetahui hal tersebut, tetapi seringkali manusia tetap
merokok. Artinya, kita mengetahui, tetapi tidak merealisasikannya. Selama kita
hanya mengetahui dan tidak merealisasikannya, kita tidak akan pernah membedakan
antara kebaikan dan kejahatan.
Dalam mantra tersebut dibahas, kita harus selalu menjauhkan
diri dari unsur-unsur kejahatan dan mendapatkan perlindungan dari Tuhan, agar
jauh dari para penjahat, penghianat, dan orang-orang yang tidak ber-dana
punia. Dalam Mahàbhàrata, Drupadi meminta perlindungan Kåûóa
dari serangan Duúúasana, agar tidak dihina di depan Pàóðava.
Dalam mantra tersebut pula dijelaskan bahwa Tuhan Mahakuat, Maha Bercahaya, dan
Pemusnah orang jahat. Oleh karena itu dimohon agar kita mendapatkan
perlindungan dan Tuhan selalu menolong kita.
Pertanyaannya, apakah manusia akan melawan orang jahat dengan
cara yang jahat. Beberapa Nìtikàya seperti saþhe sàtyaý samàcaret (menghancurkan sesama
dengan cara yang sama adalah cocok untuk menghancurkan kejahatan). Tetapi
banyak orang yang mungkin tidak akan setuju dengan ide tersebut.
Misalnya
pernah ada upaya-upaya untuk memberikan ajaran kepada orang yang mengikuti
jalan kejahatan dengan kekerasan seperti dalam perang antara Dewa dan Raksasa,
perang antara Kurava dan Pàóðava, dan perang antara Ràma dan
Ràvaóa.
Inti perang-perang tersebut hanyalah menyadarkan mereka yang
mengikuti jalan kejahatan. Semua menyadari bahwa akhirnya di dunia dan
kehidupan ini kebenaran atau kebaikan akan selalu menang, dan kejahatan tidak
akan berkembang untuk selamanya. Untuk itu, sebaiknya manusia sadar dan mencari
jalan kedamaian agar tidak terjadi perang lagi di bumi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar