Úrì Mayadanawa
Kira-kira pertengahan abad IX di Bali memerintah seorang
raja yang bernama Úrì Mayadanawa yang bertahta di Bedahulu, putera raja Daitya
di Balingkang.
Pulau Bali akhirnya dilanda kemarau panjang, panen
gagal, rakyat pulau Bali sangat menderita.
Mangku Kulputih dari Bêsakih dan para pemangku di
desa-desa mengambil prakarsa mengadakan upacara pemujaan (dewayajña) di pura
Bêsakih.
Oleh karena Mayadanawa bersifat adharma itu, datanglah
para Àrya Hindu menyerang Bedahulu dan membinasakan rajanya, Mayadanawa, di
hulu sungai Petanu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar