Jumat, 29 Juni 2012

Sri Mayadanawa

Úrì Mayadanawa

Kira-kira pertengahan abad IX di Bali memerintah seorang raja yang bernama Úrì Mayadanawa yang bertahta di Bedahulu, putera raja Daitya di Balingkang. 
Ia sangat sakti, berwatak loba angkara murka, berperilaku jahat, segala yang dibenci dibinasakannya. Ia beranggapan tidak ada orang lain yang memiliki kesaktian seperti dirinya. Ia melarang, meniadakan segala upacara dewayajña di Bali, dan melarang serta membatalkan orang-orang yang melakukan tapa brata.

Pulau Bali akhirnya dilanda kemarau panjang, panen gagal, rakyat pulau Bali sangat menderita.

Mangku Kulputih dari Bêsakih dan para pemangku di desa-desa mengambil prakarsa mengadakan upacara pemujaan (dewayajña) di pura Bêsakih.

Oleh karena Mayadanawa bersifat adharma itu, datanglah para Àrya Hindu menyerang Bedahulu dan membinasakan rajanya, Mayadanawa, di hulu sungai Petanu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar