Åûi Màrkaóðeya
Åûi
Màrkaóðeya seorang yogi dari Hindu (India) yang beràúrama di lereng gunung
Raung Jawa Timur, adalah Åûi yang pertama-tama datang ke Bali untuk menyebarkan
agama Hindu.
Pada
kedatangannya yang kedua kalinya, beliau datang dengan pengikutnya kurang lebih
4.000 orang berasal dari desa Aga di kaki gunung Raung. Setelah sampai di
tempat tujuan, Åûi Màrkaóðeya segera melaksanakan tapa yoga samàdhi dan
mempersembahkan dewayajña, bhùtayajña untuk mohon keselamatan dan keberhasilan
tujuan mereka. Setelah upacara yajña selesai, maka dimulai lagi pekerjaan
merabas hutan untuk dijadikan desa dan sawah ladang. Pekerjaan itu berhasil
dengan selamat berkat anugraha Hyang Widhi.
Di
tempat mulainya perabasan hutan itu, Sang Yogi Màrkaóðeya memendam kendi berisi
air, dan pañcadhatu berupa lima macam logam, yaitu emas, perak, tembaga, besi
dan perunggu, disertai permata mirah dan sesajen selengkapnya, kemudian
diperciki tìrtha pangêntas. Tempat memendam sarana-sarana itu diberi nama
Basuki, yang berarti rahayu / selamat sebab sejak itu pengikut-pengikut Sang
Yogi Màrkaóðeya yang datang kemudian untuk membuka hutan baru, tidak lagi
ditimpa bencana seperti yang pertama dahulu.
Demikianlah
disebutkan dalam rontal Màrkaóðeya Puràóa tentang asal mulanya ada Desa dan
Pura Bêsakih, yang dahulu bernama Basuki, yang artinya rahayu atau selamat.
Kedatangan
Åûi Màrkaóðeya beserta rombongannya di Pulau Bali itu diperkirakan terjadi pada
abad VIII.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar