Dalam perang Kurukûetra, Balaràma tidak mau ikut ambil bagian, ia memilih untuk ber-tìrthayatra karena tidak memihak siapa pun.
Maka ia kemudian pergi mengunjungi
sebuah tempat ziarah dan mendatangi sebuah tempat yang bernama Prabhàsa. Ia
akhirnya tiba di sungai Saraswatì. Dan setelah mengunjungi beberapa tempat suci
di sepanjang sungai itu, akhirnya ia tiba di sebuah hutan yang bernama
Naimiûàraóya.
Saat itu, para åûi telah menyusun sebuah upacara kurban yang akan
berlangsung selama dua belas tahun. Melihat kedatangannya, para åûi berdiri dan
memberi hormat. Dan satu-satunya åûi yang tidak berdiri adalah Romaharûaóa,
murid dari åûi Wyàsadewa. Melihat hal itu, Balaràma kehilangan kontrol diri
lalu membunuh Romaharûaóa.
Para åûi menjadi sangat terkejut atas kekerasan Balaràma dan
mereka berseru, “Balaràma, kau telah melakukan hal yang amat mengerikan. Beliau
tidak berdiri karena itu merupakan persyaratan dari upacara ini. Kau harus
melakukan penebusan dosa atas tindakanmu ini.”
Balaràma setuju lalu memintanya untuk membunuh seorang àsura yang
bernama Walwala, yang suka mengganggu persembahan pada upacara itu ? Mereka
kemudian menyuruhnya untuk melakukan ziarah menuju ke sebuah tempat suci selama
periode waktu satu tahun.
Keesokan harinya, Walwala mendatangi tempat itu dan Balaràma lalu membunuhnya dengan sebuah tombak. Selanjutnya, ia kemudian melakukan perjalanan jauh menuju ke tempat suci yang dimaksud.
Keesokan harinya, Walwala mendatangi tempat itu dan Balaràma lalu membunuhnya dengan sebuah tombak. Selanjutnya, ia kemudian melakukan perjalanan jauh menuju ke tempat suci yang dimaksud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar