Yoga
- Untuk mengendalikan pikiran yang terobyektifkan dan kecenderungan alami pikiran.
- Untuk mengatur semua pemikiran-pemikiran dan kegelisahan-kegelisahan dan tetap tak terpengaruh.
- Penyatuan antara kesadaran unit dan kesadaran kosmik.
Mereka yang dengan tekun melakukan tapa, meditasi yang mendalam, menerima mantra Veda atas karunia Yang Maha Agung. (Taittirìya Àraóyaka II.1).
Dari Tuhan Yang Maha Agung dan kepada umat manusia mempersembahkan berbagai yajña dan dari-padanya muncul Åg Veda dan Sàma Veda (Yajur Veda XXX.7).
Para
åûi adalah mereka yang menerima wahyu. Àcàrya Upamanya mengatakan
: Mereka yang karena ketekunannya melatih tapa, menerima wahyu Tuhan Yang Maha
Esa disebut åûi. (Nirukta II.11).
Kitab
Veda-lah yang menjadi sumber ilmu yoga. Yang atas karunia Tuhan
menyediakan berbagai metode untuk mencapai penerangan rohani. Metode-metode itu
diajarkan sesuai dengan tingkat perkembangan rohani seseorang. Metode itu disebut
yoga.
Veda mengajarkan
bermacam-macam jenis yoga. Satu jenis yoga sesuai bagi seseorang
tapi belum tentu sesuai bagi yang lainnya. Kesesuaian ini tergantung dari
tingkat perkembangan evolusi rohani yang dimiliki seseorang.
Samàdhi adalah puncak dari yoga. Melalui samàdhi
tertinggi sang yogì melihat dengan jelas kenyataan dasarnya yang
hakiki sebagai àtman; melihat kenyataan dasar kosmos sebagai Brahman;
melihat kenyataan kesatuan àtman dan Brahman (àtman brahman
aikyam).
Yoga harus dilakukan sebagai kebhaktian kepada
Tuhan, bukan untuk tujuan lain. Juga dengan samàdhi tertinggi seseorang
dengan penuh kesadaran akan melihat bahwa dasar azasi segala sesuatu
sesungguhnya adalah Brahman.
Melalui
tingkat kesadaran itu sang yogì dengan jelas melihat bahwa lapisan
kesadarannya yang terhalus ternyata satu dengan lapisan kesadaran yang terhalus
dari segala makhluk (semua pribadi). Dia juga dengan jelas melihat bahwa
sesungguhnya semua yang ada merupakan perwujudan dari kesadaran yang terhalus
itu (seperti halnya es yang merupakan perwujudan dari air).
Kesadaran yang
terhalus itu disebut Brahman atau àtman. Di sana sang yogì
dengan jelas memahami prinsip :
- tat tvam asi (engkau adalah itu),
- àtman brahman aikyam (àtman dan Brahman sesungguhnya satu),
- aham brahma asmi (sesungguhnya aku adalah Brahman),
- sarvaý khalu idam brahman (semua yang ada ini adalah perwujudan Brahman).
Melalui
yoga sang yogì mengenali kasunyataannya sebagai Brahman
yang juga merupakan kesadaran terdalam dari segalanya. Melalui bhakti sang yogì
memperoleh kedekatan hubungan dengan Tuhan sebagai pribadi kosmik tertinggi (parabrahman
).
Yoga belumlah sempurna jika tanpa bhakti.
Sehingga sering dikatakan bahwa bhakti merupakan puncak dari yoga. Syair
di atas menunjukkan bahwa Veda adalah wahyu Tuhan yang diterima oleh para åûi.
Yoga bersumber dari Veda. Dengan demikian pengetahuan yoga
merupakan ilmu rohani yang diajarkan Tuhan, yang disampaikan melalui para orang
úuci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar