Max
Planck
Bulannya
Desember, tahunnya 1900. Dunia ilmu terperanjat dan terlompat dari tempat
duduknya. Apa yang terjadi? Seorang ahli fisika Jerman, Max Planck, umumkan dia
punya hipotesa yang berani. Dia bilang radiant energi (energi gelombang cahaya)
tidaklah mengalir dalam arus yang kontinyu, tetapi terdiri dari
potongan-potongan yang disebutnya quanta.
Dilahirkan
tahun 1858 di kota Kiel, Jerman, dia belajar di Universitas Berlin dan Munich,
peroleh gelar Doktor dalam ilmu fisika dengan summa cum laude dari Universitas
Munich selagi berumur baru dua puluh satu tahun. Sebentar dia mengajar di
Universitas Munich, kemudian di Universitas Kiel. Di tahun 1889 dia jadi
mahaguru Univeristas Berlin sampai pensiunnya tiba tatkala usianya mencapai
tujuh puluh. Itu tahun 1928.
Planck,
seperti halnya ilmuwan lain, tertarik dengan “radiasi kuantitas gelap,” julukan
buat radiasi elektromagnetik dikeluarkan oleh obyek gelap sempurna apabila
dipanaskan. (Suatu obyek gelap sempurna dijelaskan sebagai sesuatu yang tidak
memantulkan cahaya, tetapi sepenuhnya menyerap semua cahaya yang jatuh di
atasnya). Percobaan-percobaan para ahli fisika telah membuat ukuran yang
hati-hati perihal radiasi yang dikeluarkan oleh obyek itu bahkan sebelum Planck
bekerja dalam masalah itu. Hasil karya Planck pertama adalah penemuannya dalam
hal formula secara aljabar yang ruwet yang dengan tepat menggambarkan “radiasi
kuantitas gelap.” Formula ini yang kerap digunakan dalam teori fisika sekarang
dengan rapi meringkas data-data percobaan. Tetapi ada satu masalah: hukum
fisika yang sudah diterima meramalkan adanya suatu formula yang samasekali
berbeda.
Planck
berkecimpung dalam-dalam terhadap soal ini dan akhirnya tampil dengan teori
baru yang radikal: energi radiant cuma keluar pada pergandaan yang tepat dari
unit elementer yang disebut Planck “kuantum”. Menurut teori Planck, ukuran
kuantum cahaya tergantung pada frekuensi cahaya (misalnya pada warnanya), dan
juga berimbang dengan kuantitas fisik yang oleh Planck diringkas dengan “h”,
tetapi sekarang disebut “patokan Planck.” Hipotesa Planck amatlah berlawanan
dengan apa yang jadi konsep umum fisika. Tetapi, dengan penggunaan ini dia
mampu menemukan keaslian teoritis yang tepat daripada formula yang benar
tentang “radiasi kuantitas gelap.”
Teori
Planck begitu revolusioner, yang tak syak lagi bisa dianggap suatu gagasan
eksentrik kalau saja Planck bukan seorang ahli fisika yang mantap dan
konservatif. Kendati hipotesanya terdengar aneh, dalam soal khusus ini jelas
merupakan penuntun ke arah formula yang benar.
Pada
mulanya, umumnya ahli fisika (termasuk Planck sendiri) melihat hipotesanya
sebagai tak lain dari sebuah fiksi matematik yang cocok. Sesudah beberapa
tahun, hal itu berubah sehingga konsepsi Planck tentang kuantum dapat digunakan
untuk pelbagai fenomena fisik selain untuk “radiasi kuantitas gelap.” Einstein
menggunakan konsep ini di tahun 1905 dalam rangka menjelaskan efek
fotoelektrika, dan Niels Bohr menggunakannya di tahun 1913 dalam teorinya
tentang struktur atom. Menjelang tahun 1918 tatkala Planck peroleh Hadiah
Nobel, jelaslah sudah bahwa hipotesanya pada dasarnya benar dan itu mempunyai
arti penting yang fundamental dalam teori fisika.
Sikap
anti Nazi Planck yang keras membuat kedudukannya berabe di masa pemerintahan
Hitler. Anak laki-lakinya dihukum mati di awal tahun 1945 akibat peranannya
dalam komplotan para perwira yang punya rencana membunuh Hitler. Planck sendiri
mati tahun 1947, pada umur delapan puluh sembilan tahun.
Perkembangan
mekanika kuantum mungkin yang paling penting dari perkembangan ilmu pengetahuan
dalam abad ke-20, lebih penting ketimbang teori relativitas Einstein. Patokan
“h” Planck memegang peranan penting dalam teori fisika dan sekarang dihimpun
jadi dua atau tiga patokan fisika paling dasar. Patokan itu muncul dalam teori
struktur atom, dalam prinsip “ketidakpastian” Heisenberg, dalam teori radiasi
dan dalam banyak lagi formula ilmiah. Perkiraan pertama Planck mengenai nilai
jumlah adalah dalam batas perhitungan 2% yang diterima sekarang.
Planck umumnya dianggap
bapak mekanika kuantum. Kendati dia memainkan peranan tak seberapa dalam
perkembangan teori selanjutnya, adalah keliru mengecilkan arti Planck. Jalan
mula yang disuguhkannya sungguh penting. Dia membebaskan pikiran orang dari
anggapan-anggapan keliru yang ada sebelumnya, dan dia memungkinkan orang-orang
sesudahnya menyusun teori yang jauh lebih jernih daripada yang sekarang kita
miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar