KISAH UDDHAWA DAN WIDURA
Diceritakan pada suatu saat, bertahun-tahun yang lalu, Widura dipaksa untuk meninggalkan istana dan bahkan kerajaan Hastinàpura.
Dalam Mahàbhàrata, Widura adalah adik dari Dhåtaràûþra. Dan
seperti kita ketahui. Duryodhana yaitu salah satu putra Dhåtaràûþra selalu
berusaha menyingkirkan para Pàóðawa. Ia pernah mau membakar kelima bersaudara
itu dalam rumah kardus namun tidak berhasil, karena para Pàóðawa selalu
terlindungi. Akhirnya ia, dengan curang berhasil mengalahkan Yudhiûþhira dalam
sebuah permainan dadu dengan taruhan tahta dan pembuangan para Pàóðawa ke
hutan.
Meskipun mengetahui bahwa apa yang dilakukan oleh putranya adalah
sesuatu yang tidak layak, namun Dhåtaràûþra tidak mau menengahi karena saking
sayangnya pada Duryodhana. Namun akhirnya, Widura tidak tahan melihat tingkah
keponakannya ini. Ia memohon pada Dhåtaràûþra, agar mengabaikan keinginan
Duryodhana yang jahat itu, dan mengembalikan kerajaan kepada yang berhak yaitu
Yudhiûþhira.
Mendengar hal itu, Duryodhana menjadi tak terkendalikan amarahnya.
“Siapa yang telah mengijinkan anak dari seorang budak ini memasuki kerajaan ?
Betapa berani Widura ini menghina tangan yang memberinya makan. Ia bersikap
seperti musuhku. Maka mulai sekarang, buang dia dari kerajaan ini.” kata
Duryodhana dengan murka.
Memang Widura adalah anak dari seorang gadis budak (pelayan).
Namun itu tidak berarti bahwa Duryodhana bisa seenaknya menghina orang yang
adalah pamannya sendiri. Hal ini membuat Widura menjadi sakit hati hingga ia
memutuskan untuk pergi meninggalkan Hastinàpura. Setelah meninggalkan kota
kerajaannya, Widura mengunjungi berbagai tempat ziarah. Ia mengembara di
sepanjang wilayah Bhàratawarúa hingga akhirnya sampai di pinggiran sungai
Yamunà. Di pinggir sungai itu ia bertemu dengan Uddhawa.
Uddhawa adalah teman dekat Kåûóa dan ini membuat Widura sangat
senang bertemu dengannya. Ia kemudian menanyakan keadaan Kåûóa dan bangsa
Yàdawa. Mendengar hal itu. Uddhawa menjadi teringat dengan masa kecil Kåûóa dan
menceritakannya.
Lalu bersambung dlam kisah MASA KECIL KRISNA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar