INSYAFNYA SEORANG BRÀHMAÓA
Di daerah Malawa tinggallah seorang bràhmaóa yang kaya raya.
Bràhmaóa ini bertani dan berdagang. Dan karena tindakannya itu, ia menjadi
terikat akan mengejar kekayaan dan ia telah menjadi kikir. Ia tidak pernah
membantu para kerabatnya.
Akhirnya bràhmaóa itu kehilangan kekayaannya secara perlahan-lahan
dan sisanya dicuri oleh beberapa pencuri. Ia mulai berpikir tentang masa
lalunya dan ternyata ia telah melakukan suatu kesalahan. Maka ia mulai
menyadari bahwa kekayaan dan sebagainya itu tidak ada gunanya. Oleh karena itu
ia kemudian menjadi seorang pertapa.
Ia kemudian meminta-minta dan mengendalikan indra-indranya. Dan ia
memulai rencana untuk melakukan ziarah ke seluruh dunia. Dalam keadaan seperti
itu para pencuri masih saja mencuri barang-barang miliknya, hingga ia hanya
memiliki sepotong roti sebagai makanannya. Namun bràhmaóa ini tidak memprotes.
Bahkan ia telah meninggalkan segala jenis percakapan.
Semua usahanya itu telah membuahkan hasil dengan tercapainya
pengetahuan sejati olehnya. Cerita ini menyampaikan bahwa untuk mendapatkan
pengetahuan sejati, seseorang harus berusaha sebisa mungkin dan siap untuk
mengorbankan apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar