PRAJÀPATI
p[japte n TvdetaNyNyo ivëa jatain pir ta b.Uv -
yTkamaSte juhumStn{o AStu vy' Syam ptyo ry¢,am( --
Prajàpate na tvadetànyanyo viúvà jàtàni
pari tà babhùva,
Yatkàmàs te juhumas tanno astu vayaý
syàma patayo rayìóàm.
(Ågveda: 10.121.10)
Oh Tuhan (prajàpate) tiada yang
lain selain kamu (na tvadetànanyo) di seluruh bumi (viúvàjàtàni)
yang tersebar di mana-mana (pari tà babhùva). Apa pun keinginan kami (yatkàmàste)
penuhilah (juhumastanno) dan anugerahilah kami supaya menjadi kaya raya
(syàmapatayo rayìóàm).
’OhTuhan tiada yang lain selain Engkau
di seluruh jagat raya ini yang menyebar di mana-mana. Penuhilah segala
keinginan-keinginan kami dan kami akan menjadi raja dari segala kekayaan’.
Mantra tersebut berasal dari Ågveda.
Di situ dijelaskan permohon-an seorang hamba Tuhan supaya keinginannya
terkabul. Memang dalam hidupnya manusia berkeinginan supaya dirinya selalu
bahagia serta terus berusaha mendapatkan kekayaan. Keluarga yang bahagia dan
terhormat dalam masyarakat merupakan keinginan manusia karena jelas keinginan
tersebut sangat diperlukan supaya menusia bisa hidup bahagia. Untuk itu Tuhan
melalui Veda yang suci meme-rintahkan agar manusia mengucapkan
mantra-mantra suci jika ingin memenuhi keinginan tersebut.
Di sini terdapat dua jenis mantra
khusus untuk mendapatkan kebahagiaan dunia yaitu mantra tentang dharma,
artha, dan kàma, serta satu lagi mantra untuk mendapatkan mokûa.
Melihat permo-honan manusia yang demikian, Tuhan Yang Mahatahu dengan
menurunkan Veda memberikan banyak mantra agar keinginan tersebut bisa
tercapai.
Dengan demikian kita sangat perlu
mengucap-kan mantra-mantra suci jika ingin bahagia. Seperti dalam mantra di
atas terdapat suatu permohonan "Oh Tuhan tiada yang lain selain diri-Mu
di dunia yang luas, apa pun keinginan kami penuhilah sehing-ga kami menjadi
kaya raya dalam hidup ini". Bisa dilihat dalam mantra tersebut
bagaimana, supaya keinginan-keinginan manusia yaitu artha, kàma, dan dharma
dengan tulus dimohon kepada Tuhan. Semua dimaksudkan supaya kita bisa hidup
bahagia dan kaya, dan kita tidak hidup dalam kemiskinan.
Kemiskinan dan kekayaan adalah dua hal
yang bagaikan roda yang selalu berputar dan menimpa setiap orang. Hal tersebut
sebenar-nya adalah hasil dari perbuatan (karma) kita sendiri. Jadi, kita
juga bisa menghindarkan kemiskinan jika kita mau mengucapkan mantra-mantra Veda
supaya kita dikaruniai oleh Tuhan.
Tetapi di sini perlu diketahui kekayaan
yang kita dapat haruslah berdasarkan atas dasar dharma, karena dengan
dasar dharma kekayaan tersebut akan membe-rikan ketenangan dan
kebahagiaan. Sering kali kita melihat orang-orang yang telah mendapatkan
kekayaan kemudian menjadi rakus dan takut kehilangan kekayaannya.
Kekayaan yang diharapkan memberikan
kebahagiaan dan ketenangan justru membuat manusia ketakutan dan sempit hati.
Untuk menghindari hal yang demikian, kita harus menyadari bahwa kekayaan
sebenarnya milik Tuhan, di mana kita harus bisa menikmatinya sesuai dengan
keperluan dan bukan sesuai dengan keinginan. Jadi, mantra tersebut sangat
penting untuk menuntun manusia agar mau bekerja keras untuk menghasil-kan
kekayaan dan menghindari kemiskinan dalam hidup ini.
Ada sebuah cerita tentang seorang raja
yang setiap paginya selalu mendermakan kekayaannya kepada kaum miskin. Berita
tersebut menyebar ke seluruh kerajaan. Pekerjaan amal tersebut menjadi
rutinitas bagi sang raja. Suatu hari, ada seorang fakir miskin yang tidak
mempunyai makanan untuk dimakan pada malam harinya. Dia melewati malam hari
tersebut dengan perut kelaparan.
Pagi-pagi sebelum raja mulai membagikan
makanan dan uang kepada orang-orang miskin, si fakir miskin tersebut telah tiba
di istana. Di sana dia melihat raja sedang sembahyang dengan dua tangan
menengadah sedang mengucapkan mantra untuk minta keka-yaan juga. Setelah
melihat hal itu, si fakir miskin ini kaget dan mengetahui bahwa sang raja juga
sedang minta pertolongan dari Tuhan. Lalu si miskin berpikir ternyata sang raja
juga adalah "pengemis". Hanya, perbedaannya, permintaan
dirinya adalah langsung mohon makanan kepada raja, sedangkan permintaan sang
raja lebih besar yaitu menjadi raja yang kaya.
Kemudian si fakir miskin ini tanpa
menemui raja terlebih dulu, langsung pulang ke rumahnya dan dia berpikir lagi "Untuk
apa lagi saya minta dari si raja itu, lebih baik saya minta langsung dari Sang
Maha Raja yaitu Tuhan". Kemudian si fakir miskin ini dengan selalu
berdoa kepada Tuhan dan terus-menerus bekerja keras akhirnya menjadi bahagia.
Jadi, kesimpulannya jika kita ingin
bahagia lebih baik memohon kepada Tuhan Yang Maha Pelindung dan Penyayang
dengan cara selalu berdoa dan selalu bekerja keras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar