Pablo Picasso
Pelukis senantiasa bergumul dengan pertanyaan
umum apa sebetulnya maksud serta tujuan seni itu. Buat apa sih? Apa tanpa seni
orang lantas jadi bangkai? Atau ompong? Tetapi sejak penemuan fotografi,
masalahnya jadi lebih jelas dan lebih urgen. Jelasnya, tujuan pelukis bukan
sekedar menjiplak pemandangan alam. Sepintar-pintar pelukis seperti apa pun
tidak bakalan bisa menandingi potret, baik bagusnya maupun murahnya.
Karena
itu, lebih dari seabad serentetan percobaan sudah dirintis orang untuk
menegaskan fungsi dan daya jangkau sesuatu lukisan. Dalam gerakan ini, orang
yang paling berani, paling inovatif, yang melepaskan diri jauh-jauh dari
semata-mata seni yang biasa-biasa itu, dan yang dengan sendirinya paling
berpengaruh, adalah Pablo Picasso.
Gaya seni Picasso dikagumi karena
imaginasinya, vitalitasnya dan kepekaannya terhadap dunia luar. Picasso
merupakan tokoh sentral dalam perkembangan “Kubisme,” dan dia juga ternama
karena kebrilianan otak serta kemampuan tekniknya. Umumnya dia diakui selaku
tokoh utama dalam seni modern dan salah seorang yang paling suka kepada hal-hal
baru dari semua seniman di sepanjang jaman.
Picasso punya kemampuan sempuma dalam hal
lukisan gambar realistis. bila dia merasa perlu seperti itu; tetapi, lebih
kerap lagi dia memilih mengacak-acak serta mengubah-ubah wajah sesuatu obyek.
Pernah suatu waktu dia berkata. “Bila kumau melukis cangkir, akan kutunjukkan
padamu bahwa bentuknya bundar; tetapi itu sesuatu irama umum dan konstruksi
lukisan memaksa aku menunjukkan bawa yang namanya bundar itu sebagai suatu yang
persegi.”
Pablo Ruiz Y Picasso dilahirkan tahun 1881 di
kota Malaga, Spanyol. Ayahnya seniman dan guru kesenian. Bakat Pablo muncul
dalam usia muda sekali dan dia sudah jadi pelukis jempolan pada umur belasan
tahun. Tahun 1904 dia menetap di Paris dan untuk selanjutnya tinggal di
Perancis.
Lukisan Picasso “Gadis di Depan
Cermin” merevolusionerkan perspektip penayangan seni modern. (Ukuran 64 x 51 1/4
cat minyak; koleksi Museum Seni, New York, hadiah Ny. Simon Guggenheim.
Picasso betul-betul seorang
seniman yang teramat produktif. Selama kehidupannya selaku seniman yang luar
biasa panjang itu –sekitar masa waktu tiga perempat abad– dia sudah mencipta
lebih dari 20.000 hasil seni yang terpisah-pisah satu sama lain, rata-rata
lebih dari 5 karya dalam seminggu yang berlangsung selama 75 tahun! Sebagian
terbesar dari waktu itu, karyanya selalu berdiri paling depan dalam hal harga
tinggi, karena itu Picasso menjadi orang yang amat kaya raya. Dia meninggal
dunia di kota Mougins, Perancis, tahun 1973.
Pokoknya, Picasso tak syak lagi
seorang seniman serba bisa yang jarang tolok bandingnya. Kendati sebutan
utamanya seorang pelukis, dia juga banyak melakukan karya pahat. Tambahan lagi,
dia perancang panggung ballet; dia bergumul dengan seni bikin pot, meninggalkan
sejumlah besar karya lithografi, lukisan melalui garis-garis dengan menggunakan
pensil atau kapur tulis dari banyak cabang seni lainnya.
Tetapi seperti sementara
seniman-seniman, Picasso juga tertarik dengan sungguh-sungguh pada masalah
politik. Nyatanya, lukisan masyhurnya “Guernica” (1937), diilhami oleh
kejadian-kejadian dalam perang saudara Spanyol. Beberapa hasil karya lainnya
pun punya arti penting politis.
Banyak seniman-seniman masyhur
ditandai oleh satu macam gaya dasar. Tidaklah demikian Picasso. Dia menampilkan
ruang luas dari pelbagai gaya yang mencengangkan. Kritikus-kritikus seni
memberi julukan seperti “periode biru,” “periode merah muda,” “periode
neo-klasik” dan sebagainya. Dia merupakan salah satu dari cikal bakal
“Kubisme,” Dia kadang ikut serta, kadang menentang perkembangan-perkembangan
baru dalam dunia lukis-melukis modern. Mungkin tak ada pelukis dalam sejarah
yang sanggup melakukan karya dengan kualitas begitu tinggi dengan lewat begitu
banyak gaya dan cara.
Tidak semua aliran seni punya pengaruh berjangka
panjang. Meskipun Picasso disanjung-sanjung di abad ke-20, layak dipertanyakan
apakah di abad-abad depan kelak penyanjungan itu masih bisa terjadi, ataukah
pengaruhnya akan segera musnah dalam waktu tak lama lagi. Sudah jelas, tak ada
jaminan yang meyakinkan untuk menjawab pertanyaan macam itu. Tetapi, kata
sepakat dari para kritikus seni kontemporer mengatakan bahwa pengaruh Picasso
akan tetap punya bobot penting di masa-masa mendatang. Walaupun jelas, kita
tidak bisa memastikan kelanjutan dari bobot penting Pablo Picasso seperti bisa
kita lakukan terhadap senirnanseniman yang sudah teruji oleh sang waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar